RenunganSpiritualitas

Melawan Kekecewaan, Menyelesaikan Panggilan


kekecewaan

BeritaMujizat.com – Renungan – Setiap orang pasti pernah merasakan kecewa didalam hidupnya. Kecewa dengan orang tua, kecewa dengan teman, kecewa dengan pasangan, kecewa dengan Gereja, kecewa dengan pemimpin atau kecewa dengan keadaan diri yang dirasa kurang sempurna.

Ada banyak sekali bentuk kekecewaan yang didasari oleh berbagai macam kejadian. Rasa kecewa sangatlah menyakitkan. Rasa ini bahkan dapat mendorong seseorang berbuat nekat dan kehilangan akal sehat. Kekecewaan dapat memadamkan semangat kita untuk mengerjakan panggilan di dalam Tuhan karena panggilan utama orang percaya adalah untuk menyatakan Kasih (Yohanes 13: 31-35).

Kekecewaan menjadi alasan kuat kita untuk berhenti mengasihi sesama dan bangsa ini. Kekecewaan juga menjadi pembenaran kita untuk tidak melakukan apa yang seharusnya kita lakukan.

Lalu bagaimana kalau saat ini aku dikecewakan oleh orangtuaku? dikecewakan oleh pemimpinku? dikecewakan oleh teman dekatku? dikecewakan oleh ketidakadilan yang ada disekitarku?

Sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita juga bertanya apakah Tuhan kecewa dengan Adam dan Hawa ketika melanggar perintahNYA? Apakah Tuhan tidak kecewa ketika manusia terus berbuat dosa dan melanggar perintahNya?  Apakah Tuhan tidak kecewa dengan tegar tengkuk umat manusia yang memilih ilah lain daripada Tuhan?

Ya, Tuhan sangat kecewa! Alkitab perjanjian lama mencatat kekecewaan Tuhan, bahkan kekecewaan Tuhan yang amat sangat besar kepada manusia.

maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya (Kejadian 6:6).

Perjanjian lama juga mencatat kekecewaan Tuhan terhadap sikap manusia dimuka bumi lebih dari satu kali. Akan tetapi, Melalui Yesus Kristus, Tuhan ingin menunjukan betapa besar kasihnya akan manusia (Yohanes 3:16).

Kasih Bapa ini yang menjadikanNya rela turun kedunia menjadi sama dengan manusia untuk menyatakan Kasihnya. Kasih ini juga menjadi kekuatan Kristus ketika ditinggalkan dan disangkal oleh murid-muridNya, untuk tetap fokus menyelesaikan panggilannya di golgota.

Saat ini mungkin anda kecewa dengan orang disekitar anda, saat ini mungkin anda kecewa dengan gereja, atau saat ini mungkin kecewa dengan keadaan yang ada di bangsa ini. Akan tetapi jika kita merenungkan Kasih Tuhan yang dianugrahkan kepada kita ini, masih pantaskah kita menyimpan dendam terhadap orang lain? masih pantaskah kita berhenti mengerjakan panggilan hanya karena kecewa?

Tidak! Kasih itu akan memampukan kita melawan kekecewaan dalam hati kita untuk bangkit dan kembali menyelesaikan penggilan kita. Kasih itu akan membawa kita kepada perasaan dan pikiran Kristus.

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,” (Fil. 2: 5)

Perasaan ketika Yesus difitnah, dihianati, dicemooh, dan segala hal yang tidak mengenakan yang harus Dia terima yang sangat berpotensi melahirkan kekecewaan. Akan tetapi Yesus tidak pernah berfikir mundur dan berfikir untuk menolak murid-muridNya.

Dia justru terus bangkit melawan perasaan tersebut dan menyelesaikan panggilanNya.

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba  dengan tekun  dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Karena kita memiliki Kasih Allah yang besar, marilah kita bangkit untuk mengerjakan panggilan kita untuk mengasihi sesama (semua orang apapun identitasnya) dan bangsa ini (Indonesia dengan segala dinamikanya).

 

Penulis     : Gilrandi ADP
Lembaga  : Institut Karismatik Reformasi Indonesia

 

 

Comments

Related Articles

Back to top button