RenunganSpiritualitas

Kesaksian Pilot Batik Air Waktu Gempa Palu, Suara Roh Kudus atau Keberuntungan Saja?


BeritaMujizat.com – Renungan – Kesaksian pilot pesawat Batik Air yang berhasil melakukan tinggal landas (takeoff)  waktu gempa dahsyat mengguncang Palu dan Donggala, secara cepat menjadi viral. Banyak orang sangat penasaran dengan cerita tentang pengalaman menegangkan yang dialami oleh pilot Batik Air yang ketahui bernama Kapten Ricosetta Mafella tersebut.

Disaksikan secara rinci waktu ibadah di Gereja Duta Injil BIP, Kapten Mafella menceritakan pengalamannya waktu tinggal landas dalam kondisi tengah terjadi gempa besar. Kapten Mafella menyaksikan bahwa dirinya mengalami suatu kejadian pengalaman supranatural yang luar biasa dari kejadian tersebut.

Sebelum terjadi bencana gempa yang dahsyat, perasaan Kapten Maffela telah dilingkupi rasa was-was. Perasaannya sangat tidak tenang meskipun lingkungan disekitarnya masih kelihatan normal. Kapten Maffela hari itu bertugas menerbangkan pesawat yang harus transit dulu di Palu.

Waktu pesawat berhasil landing di Palu untuk transit, perasaan Kapten Mafella semakin tidak karuan. Dia seperti mendengar suara untuk mempercepat keberangkatan pesawat. Suara asing tersebut semakin keras berdengung ditelinga dan hati Kapten Maffela. Akhirny akibat dari desakan suara asing tersebut, Kapten Mafella memutuskan untuk mempercepat keberangkatan pesawatnya.

Dia meminta ijin untuk mempercepat pesawatnya tiga menit dari jadwal yang ditentukan. Kapten Mafella juga merasa didorong untuk mempercepat pesawat agar dapat terbang lebih cepat. Hal ini menurutnya tidak pernah dilakukan sebelumnya, akan tetapi dia seperti dituntun untuk mempercepat penerbangannya.

Benar saja sesaat sebelum pesawat berhasil lepas landas, terjadi gempa hebat yang mengguncang Palu. Kapten Mafella belum menyadari gempa tersebut dan tetap fokus untuk lepas landas. Setelah pesawat berhasil lepas landas Kapten Maffela mulai menemukan kejanggalan ketika melihat kondisi lautan Palu. Akan tetapi dia belum juga menyadari dengan apa yang terjadi sebenarnya.

Setelah sampai bandara Makasar Kapten Mafella baru menyadari bahwa telah terjadi gempa di Palu, hampir bersamaan dengan waktu pesawatnya melakukan lepas landas. Mengetahui hal tersebut, Kapten Mafella langusung mengucap syukur kapada Tuhan. Dia percaya bahwa suara yang mendorong dia untuk segera melakukan lepas landas adalah suara tuntunan Roh Kudus. (sumber)

Menarik untuk direnungkan apakah kita sepakat dengan Kapten Mafella yang menganggap suara yang mendorongnya untuk mempercepat waktu lepas landas adalah suara dari tuntunan Roh Kudus? Atukah kita hanya percaya bahwa apa yang dialami Kapten Mafella adalah sebuah kebetulan semata?

Perdebatan tentang suara Roh Kudus saat ini masih menjadi pergumulan Gereja untuk mengenali cara kerja Roh Kudus di jaman ini. Apakah kejadian yang dialami oleh Kapten Mafella ini dapat memberi pencerahan bahwa Tuhan masih terus berbicara kepada manusia hingga saat ini?

Ataukah kita tetap anggap ini sebagai kebetulan semata dan tetap percaya bahwa Tuhan tidak berbicara langsung kepada umat manusia seperti yang terjadi di kisah perjanjian lama? Semoga melalui gampa dan Tsunami Palu dan kesaksian luar biasa yang dialami Kapten Mafella, kita semua dapat mengenal Tuhan lebih lagi.

 

Penulis : GIlrandi ADP

Comments

Related Articles

Back to top button