Mandat BudayaPoleksosbud

Seberapa Berani Gereja Menolak Politik Uang dalam Pilpres ini?


Gambar diambil dari www.radioidola.com

BeritaMujizat.com – Poleksosbud – Bahaya penggunan isu SARA sebagai strategi politik mungkin jumlah akan sangat berkurang pada Pilpres nanti. Tantangan besar yang sedang menghadang Gereja dan umat Kristen dalam pilpres ini adalah politik uang.

Belakangan ini muncul kembali isu tentang mahar politik yang konon jumlahnya milyaran hingga triliunan. Calon Presiden dan ketua partai Gerindra Prabowo Subianto bahkan telah terang-terangan mengungkap aksi mahar politik di depan publik (sumber).

Gelontoran uang yang jumlahnya fantastis tersebut tentu akan dipakai untuk coba meraup dukungan, termasuk dukungan dari Gereja dan umat Kristen. Hal ini tentu bisa menjadi aji mumpung Gereja untuk memanfaatkan politik uang untuk kepentingan pembangunan Gereja.

Dimomen-momen pemilu seperti ini tentu akan ada banyak bantuan masuk yang jumlah rupiahnya tidak sedikit. Bahkan ada bantuan khusus untuk masuk kantong pribadi hamba-hamba Tuhan atau pemimpin Gereja. Beberapa hamba Tuhan atau pemimpin Gereja bahkan rela beralih profesi sebagai juru kampanye politik.

Meskipun Gereja mengetahui dampak buruk dari politisasi uang, nyata banyak Gereja dan hamba Tuhan tetap saja menikmati hasil dari politik uang. Belum kesadaran dari Gereja bahwa politik uang adalah salah satu perusak bangsa.

Hal ini tentu menjadi otokritik terhadap Gereja yang saat ini sangat rawan dengan politik uang. Kurangnya transparansi dan keberanian mengungkap aksi politik uang yang masuk ke Gereja membuat pembrantasan dan pencegahannya menjadi sulit untuk dilakukan.

Ada banyak ruang gelap dan celah yang mudah sekali diterobos para politikus untuk memasukan politik uang dalam Gereja. Gereja masih sangat dimobilisasi melulaui politik uang sehingga tidak dapat menyuarakan suara kebenaran dan kenabian dengan jelas.

Pemilu kali ini tentu menjadi ujian kembali apakah Gereja berani menolak dan membrantas uang dari Gereja? ini juga menjadi menjadi ujian bagi umat Kristen apakah kita akan diam saja melihat praktek politik uang masuk dalam Gereja?

Jika kita ingin pemilu yang ideal tentunya kita harus mulai meninggalkan praktik politik uang. Gereja harus bersuara dan memilih calon yang ideal yang mewakili kepentingan agenda Tuhan, bukan memilih berdasarkan siapa yang menyumbang atau memberi perpuluhan.

Jika kita tidak ingin koruptur merajalela dan terus mengusai negeri ini, Gereja harus transparan dan bersikap preventif terhadap politik uang. Gereja tidak boleh berbangga membangun dengan uang hasil politik uang, karena tanggung jawabnya jelas bukan dengan manusia saja.

 

Penulis : Gilrandi ADP

Comments

Related Articles

Back to top button