Daily Seeking GodRenungan Harian

Roh Kekeliruan


Ketidakmurnian berarti bercampurnya unsur-unsur lain ke unsur yang benar. Emas bisa dicampur dengan besi dan yang lain sehingga tidak lagi murni. Tuhan adalah pribadi yang paling murni yang ada di alam semesta. Sebab itu Dia disebut Yang Maha Kudus.

Perdebatan apakah manusia lahir sudah berdosa, atau bayi yang suci akan terus ada. Hal itu justru membuktikan bahwa manusia memang sudah tidak murni (berdosa) sejak lahir. Karena ketidakmurnian munculah berbagai macam perbedaan yang membawa kepada perselisihan sampai akhirnya pada perang dan pembunuhan.

Manusia menjadi makhluk satu-satunya yang dengan ‘sengaja’ membunuh manusia yang lain. Jahat sekali. Ketidakmurnian selalu membawa kepada kejahatan. Dosa atau hamartia artinya adalah meleset dari tujuan semula.

Ketidakmurnian membuat kita semakin jauh dari sumber kemurnian, Tuhan. Yang ‘dari Tuhan’ akan mampu mengenali dan mengertiNya, tapi yang tidak murni tidak akan mampu mengenaliNya.

We are from God; he who knows God listens to us; he who is not from God does not listen to us. By this we know the spirit of truth and the spirit of error.(I  Yoh. 4:6) – NASB –

“Roh kekeliruan’ atau spirit of error inilah yang membuat kita semakin tidak mengerti Tuhan. Sebab itu, pencari-pencari Tuhan harus memulai membersihkan diri dari roh-roh kekeliruan dalam hidup masing-masing, dan bersedia untuk dikoreksi kebenaran untuk menemukan pribadiNya. Semakin murni.

Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu–yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api–sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. (I Pet. 1:7).- ps –

Daily Seeking God
– 10 Tahun Perenungan Mencari Tuhan –
Daily Seeking God adalah kumpulan tulisan Hanny Setiawan selama 10 tahun.  Ditulis secara spontan ketika ada pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri.  Dengan mengikuti “renungan harian” ini diharapan bisa mengerti pergumulan batin selama 2009-2019 penulis.

 

Comments

Related Articles

Back to top button