Revival

Kebangunan Rohani dan Perjalanan Panjang Ketaatan Gereja


 

Dokumentasi Ibadah Revival City Cruch Jogja

BeritaMujizat.com – Revival – Banyak orang sampai hari ini belum dapat percaya bahwa kebangunan rohani adalah bagian iman Kristen yang harus dihidupi dan dipercaya. Banyak orang masih menganggap bahwa kebangunan rohani adalah sesuatu hanya terjadi di masa lalu, dan tidak dapat terulang kembali.

Mereka beranggapan bahwa kebangunan rohani hanya dapat terjadi dalam cerita-cerita Alkitab, yang tidak mungkin dapat terjadi di jaman ini. Mereka semakin tidak percaya dengan kebangunan rohani karena seringkali benih kebangunan rohani muncul pada orang-orang awam, atau orang-orang yang dianggap tidak memiliki kapasitas seperti anak kecil.

Banyak orang juga menganggap bahwa kebangunan rohani yang ada saat ini adalah bentuk manifestasi rohani sesaat yang hanya terjadi pada waktu acara ibadah Gereja saja. Mereka menganggap kebangunan rohani hanyalah bentuk kegilaan dalam ibadah yang dilakukan oleh sekelompok orang.

Oleh karena itu mereka tidak dapat melihat bahwa kebangunan rohani sebenarnya adalah bentuk pernyataan Allah atas manusia. Mereka juga sulit percaya bahwa kebangunan rohani adalah tanda pemurnian Gereja yang berkedudukan sebagai mempelai Kristus (Wahyu 19 : 7).

Bahkan ada beberapa orang dan Gereja jelas-jelas menetang dan memamandang sebelah mata sebuah kebangunan rohani, dan menganggapnya sebagai suatu ajaran yang tidak rasional. Mereka bahkan tidak segan menggolongkan orang atau Gereja yang percaya kebangunan rohani sebagai kelompok yang sesat.

Salah satu penyebab utama yang membuat orang gagal paham terhadap kebangunan rohani adalah kebangunan rohani dianggap proses instan, layaknya seorang pesulap yang mengubah sesuatu secara sekejap mata. Mereka lupa bahwa kebangunan rohani lahir dari sebuah proses panjang melalui rahim dan ketaatan Gereja.

Orang beranggapan bahwa orang yang mengalami kebangunan rohani langsung berubah menjadi manusia super yang dapat mengubah dunia. Ketika mereka menyadari bahwa orang yang mengalami kebangunan rohani tetap sebagai manusia yang rentan terhadap dosa dan kegagalan, mereka lalu berfikir skeptis terhadap kebangunan rohani.

Sikap seperti ini sebenarnya mirip dengan dengan sikap orang Yahudi yang menjadi kecewa dengan Tuhan Yesus. Meskipun mereka mengakui kuasa yang dimiliki Tuhan Yesus, mereka tidak percaya bahwa Tuhan adalah Mesias yang selama ini dinantikan, karena latar belakang yang dimiliki Tuhan Yesus.

Untuk mengerti dan melihat sebuah kebangunan rohani, kita harus kembali pada proses kelahiran Tuhan Yesus. Tuhan Yesus memilih rahim dan ketaatan Maria sebagai jalan kedatangNya. Rahim berbicara sebuah proses pendewasaan dan jelas bukan sesuatu yang instan.

Sedangkan ketaatan Maria adalah bentuk respon yang benar terhadap panggilan Allah atas manusia. Meskipun kebangunan rohani adalah sesuatu yang sangat supranatural dan ajaib, akan tetapi secara natural dia muncul dan didewasakan oleh ketaatan sebuah Gereja.

Untuk dapat mengerti proses ini, Gereja harus mengalami terlebih dahulu proses kelahiran baru di dalam Kristus. Seperti halnya yang dialami oleh Nikodemus, seorang ahli agama Yahudi yang akhirnya dapat percaya sepenuhnya dengan Tuhan Yesus. Tanpa kelahiran baru, Gereja tidak pernah mengerti apa makna sesungguhnya dari sebuah kebangunan rohani.

 

Penulis : Gilrandi ADP

Comments

Related Articles

Back to top button