Revival

Pemuridan: Kunci Api Kebangunan Rohani Terus Menyala


Dok. Kingdom Family Conference 2018, Solo

Cerita-cerita kebangunan rohani selalu menjadi cerita yang menguatkan. Dari cerita itu kita bisa melihat betapa Tuhan bekerja dari generasi ke generasi, secara turun temurun, dan dengan cara yang ajaib.

Lewat doa-doa yang mengalir dari satu dua orang, Tuhan melipat gandakan jumlah orang-orang yang mengenal Tuhan dan yang turut memperjuangkan kebangunan rohani itu terjadi. Hal ini semakin diteguhkan di dalam Ibadah sesi bertajuk “The Fourth Generation” di Kingdom Family Conference 2018 di Solo.

Kegerakan doa sekolah yang terjadi di Solo dari tahun ke tahun menjadi saksi bahwa pergantian generasi tidak memadamkan api Roh Kudus.

Melihat kebaikan Tuhan atas apa yang terjadi di sekolah-sekolah di Kota Solo, muncul sebuah pertanyaan pemantik; Apa yang membuat api kebangunan rohani terus menyala?

Pemuridan adalah kunci menjaga api kebangunan rohani terus menyala. Dalam praktik pemuridan, ada relasi bapak-anak. Relasi yang dibangun secara kuat dan berakar pada kebenaran ini akan menjadi media yang baik untuk mentransfer harta-harta dan warisan-warisan rohani.

Contoh yang paling umum adalah relasi Yesus dan kedua belas muridNya. Selama pelayanan Yesus, Yesus banyak melibatkan murid-muridNya, baik secara langsung maupun tidak langsung, mulai dari mengalami kejadian supranatural, menyaksikan Yesus membuat mujizat, hingga mendengar langsung ajaran-ajaranNya. Pemuridan ala Yesus ini nyatanya ampuh menjadikan murid-muridNya radikal dalam memperjuangkan kebenaran dan hati Tuhan.

Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orang yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. – Yoel 2 : 28

Dalam perjalanannya, relasi bapak-anak ini terkadang menemui pasang surutnya. Di kesempatan Kingdom Family Conference 2018, bapak rohani dan anak rohani saling merendahkan hati, berdoa dan bergandeng tangan untuk menyelaraskan diri sesuai dengan maksud Tuhan.

Pada ayat Yoel 2 : 28, disebutkan bahwa pada hari-hari terakhir, Tuhan akan memakai semua orang dari setiap generasi, “anak-anakmu laki-laki dan perempuan”, “orang-orang yang tua”, “teruna-teruna” untuk menerima pesan-pesan Ilahi. Setiap generasi memiliki peran dan posisi penting bagi kebangunan rohani sebuah bangsa. Menjaga relasi dan terus memuridkan akan menjaga kegerakan Tuhan tidak terputus sampai ke generasi-generasi selanjutnya.

 

Penulis : Elisabeth W. Alfanisa

Comments

Related Articles

Back to top button