Renungan

Panggilan Pelayanan dan Penyatuan Tanpa Syarat dengan Tuhan – 29 September


roc

… Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. (1 Korintus 9:16)

Intro:

Tuhan tidak pernah menempatkan kesucian pribadi seseorang menjadi yang terutama ketika Dia memanggil seorang murid. Pertimbangan utama Yesus ialah peniadaan mutlak hak atas diri sendiri dan penyatuan dengan Dia. Itu berarti mempunyai hubungan dengan Dia dan hanya Dia.

Renungan:

“Yesus … berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin … kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.” (Markus 10:21).

Pemimpin muda yang kaya itu mempunyai hasrat besar untuk menjadi sempurna. Ketika dia melihat Yesus Kristus, dia ingin menjadi seperti Dia. Tuhan tidak pernah menempatkan kesucian pribadi seseorang menjadi yang terutama dalam Dia memanggil seorang murid. Pertimbangan utama Yesus ialah peniadaan mutlak hak atas diri sendiri dan penyatuan dengan Dia. Itu berarti mempunyai hubungan dengan Dia dan hanya Dia.

Lukas 14:26 tidak ada kaitannya dengan keselamatan atau pengudusan, tetapi semata-mata mengenai penyatuan tidak bersyarat dengan Yesus Kristus. Hanya sedikit dari kita yang benar-benar tahu makna mutlak penyatuan tidak bersyarat dan penyerahan diri kepada Yesus dalam hubungannya dengan panggilan mengikut Tuhan.

“Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya …” (Markus 10:21). Pandangan Yesus ini menuntut terputuskannya hati Anda selamanya dari kesetiaan terhadap seseorang atau sesuatu lainnya. Sudah pernahkah Yesus memandang Anda seperti itu? Pandangan Yesus ini mengubahkan, menerobos, dan menawan. Di mana Anda bersikap menurut dan taat terhadap Allah, di situlah Tuhan mengarahkan pandangan-Nya kepada Anda. Jika Anda bersikap keras dan pendendam, bersikukuh pada jalan Anda sendiri, dan selalu merasa yakin bahwa orang lain lebih buruk daripada Anda, itu berarti ada segi-segi sifat Anda yang belum diubahkan oleh pandangan-Nya.

“Hanya satu lagi kekuranganmu ….” Satu-satunya “hal yang baik” dari sudut pandang Yesus Kristus adalah kesatuan dengan Dia dan tidak ada yang lain di antara keduanya.

“… juallah apa yang kaumiliki ….” Saya harus merendahkan diri sampai saya menyadari keberadaan saya yang sesungguhnya. Saya harus secara hakiki melepaskan segala pemilikan saya, bukan untuk keselamatan jiwa saya (karena hanya ada satu hal yang menyelamatkan seseorang – kebergantungan mutlak pada Yesus Kristus), melainkan untuk mengikut Yesus. “… datanglah kemari dan ikutlah Aku.” Dan, jalan itu adalah jalan yang dilalui-Nya.

 

Penulis : Oswald Chambers
Sumber : Sabda.Net, M. Agustinus Purba

 

Comments

Related Articles

Back to top button