Daily Seeking GodRenungan Harian

Menyadari KehadiranNya


Mata, telinga, dan indra jasmani tak mampu mengenaliNya. Tapi kemahahadiran Tuhan adalah sebuah kebenaran. Sebab itu, tugas para pencari Tuhan adalah menyadari kehadiranNya disekeliling kita.

Pertama-tama, kemahahadiran-Nya harus dipercaya. Kedua, semua peristiwa yang ada disekeliling kita harus diyakini sebagai ‘usaha’ dari Tuhan yang selalu bertanya, “Adam dimanakah engkau?”.(Kej. 3:9).

Dalam Mat 25:43 Yesus mengatakan, “ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.”

Orang asing, telanjang, sakit, dan dalam penjara adalah sesuatu yang kelihatan dan bisa diraba secara fisik dan natural. Kondisi fisik tersebut ternyata dipakai Tuhan untuk menyatakan isi hatinya. Dia hadir dalam keseharian kita.

Dalam rapat bisnis, menyetir mobil, di sekolah, membuat PR, makan pagi, siang, sore, dan berbagai macam aktifitas lainnya Tuhan ada disana. Itulah sebabnya Matius mengatakan, rambut dikepala kita saja dihitung (Mat 6). KehadiranNya tidak perlu dipertanyakan, yang harus harus diasah adalah “kesadaran Ilahi” kita.

Ketika musuh Israel berfikir bahwa Allah Israel hanyalah Allah di gunung, mereka keliru. Ketika di lembah/daratan pun, Israel menang perang apabila Yehova menyertai. Dia ada gunung, Dia juga ada dilembah. Dia ada di dekat, Dia juga ada di jauh. Dia ada dimana-mana. Memperhatikan lingkungan, orang lain, dan semua yang terjadi disekitar adalah langkah awal menyadari kehadiranNya.

“Beginilah Firman Tuhan: Oleh karena orang Aram itu telah berkata: Tuhan ialah allah gunung dan bukan allah daratan, maka Aku akan menyerahkan seluruh tentara yang besar itu ke dalam tanganmu, supaya kamu tahu, bahwa Akulah Tuhan” (I Raj. 20:28).- ps-

Daily Seeking God
– 10 Tahun Perenungan Mencari Tuhan –
Daily Seeking God adalah kumpulan tulisan Hanny Setiawan selama 10 tahun.  Ditulis secara spontan ketika ada pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri.  Dengan mengikuti “renungan harian” ini diharapan bisa mengerti pergumulan batin selama 2009-2019 penulis.

Comments

Related Articles

Back to top button