Editorial

Menuju Pentakosta 2020, Permulaan Normal Baru


BeritaMujizat.com – Editorial – Bulan ke-5 tahun 2020 segera berakhir.  Sejak awal tahun, goncangan karena virus Corona, yang dikenal sebagai Covid19 telah menjadi pandemi global.  Untuk Indonesia, sejak Februari 2020, Corona mulai masuk, dan Maret 2020 isolasi, slow down, sampai PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mulai dijalankan.  Dan tulisan ini ditayangkan, 16.456 terkontaminasi, 3803 sembuh, 1076 meninggal, dan 11.617 dirawat.  Goncangan yang seperti dinubuatkan sejak 2019. sudah dan sedang terjadi (Rick Ridding, Visions of Increasing Shakings in the Nations)

Baca : Goncangan Di Awal 2020, Apa Mau Tuhan?

Selama 3 bulan Maret – Mei, secara rohani, sampai ekonomi dan sosial masyarakat mengalami apa yang dunia sepakat disebut new normal atau normal yang baru.  Secara profetis, setelah paskah 14-15 Nissan 5780 (8-9 April 2020) selama 50 hari menuju Shavout 5780 (Pentakosta 2020), secara global, nasional, sampai personal Tuhan menyingkapkan pesan-pesan, dan memulai koneksi-koneksi Ilahi yang baru untuk membangun platform Ilahi yang baru.

Hari-hari ini kita tidak sedang membaca sejarah, tapi kita sedang hidup dalam sejarah baru, bahkan bagi yang sudah di posisi yang tepat, bersama Tuhan kita sedang menuliskan sejarah-sejarah baru yang dunia sedang mencatat.  Tuhan sedang membuka mata dunia, membuktikab bahwa Dia adalah Tuhan yang hidup.

Setelah kebangkitan Yesus Kristus, selama 40 hari, hal yang hampir sama terjadi.  Hari-hari itu Tuhan memberitakan, dan membuktikan bahwa Dia hidup, tidak mati.

Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.  (Kis 1:3)

Setelah itu selama 10 hari terakhir, para murid bertekun dan sehati di loteng Yerusalem menantikan Sang Penolong, yaitu Roh Kudus (Kis 1: 4,14).  Sehingga akhirnya sebuah era baru, normal baru, Hari Pentakosta terjadi.  Dimulainya normal baru, kehidupan tanpa kehadiran Yesus secara fisik, tapi secara rohani, Roh Kudus memimpin para Rasul untuk membangun dasar-dasar apostolik profetik Ekklesia, diatas batu penjuru yaitu Yesus Kristus sendiri.

Shavout 5780, Pentakosta 2020

Hari Raya orang Israel Passover digenapi dengan Paskah ketika Yesus mati dan bangkit untuk kita. Musa dan Israel melalui laut merah, dan mengubur Firaun dan Mesir, Yesus memimpin umat manusia melewati kematian, mengubur masa lalu.

Demikian juga dengan Shavout atau hari raya Tujuh Minggu, setelah Passover, 50 hari setelah Paskah, Roh Kudus turun melahirkan Gereja Apostolik yang pertama.  Hari itu disebut oleh orang Yunani Hellenistik sebagai Pentakosta (πεντηκόστη, “hari kelima puluh”).

Penggenapan-penggenapan (fulfillment) itu memperlihatkan bahwa setiap nubuatan ada “hitungannya”, hari-hari kita tidak sekedar berjalan, tapi memiliki perhitungan-perhitungan Ilahi.

Hari raya Tujuh Minggu, yakni hari raya buah bungaran dari penuaian gandum, haruslah kaurayakan, juga hari raya pengumpulan hasil pada pergantian tahun.  (Kel 34:22)

Tujuh minggu harus kauhitung: pada waktu orang mulai menyabit gandum yang belum dituai, haruslah engkau mulai menghitung tujuh minggu itu. Kemudian haruslah engkau merayakan hari raya Tujuh Minggu bagi TUHAN, Allahmu, sekedar persembahan sukarela yang akan kauberikan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.  (Ul 16:9-10)

Seperti Daud mengatakan, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” (Maz 90:12).   Istilah hati yang bijaksana adalah Chokmah dalam bahasa Ibrani, yang pertama kali disebut dalam Kel 28:3 yang diterjemahkan Spirit of Wisdom (KJV) atau Roh Keahlian (TB)

Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan. Haruslah engkau mengatakan kepada semua orang yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh keahlian, membuat pakaian Harun, untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan imam bagi-Ku.  (Kel 28:2-3)

Kita sering lupa menghitung, sehingga kehilangan kairos-kairos Tuhan. Covid19 telah memberi kesempatan kepada kita untuk memperbaiki cara kita mengikut Yesus.  Bukan lagi didorong dengan aktivitas, program, dan tujuan-tujuan organisasi, tapi digerakkan dengan iman untuk menjadi bagian dari penggenapan-penggenapan FirmanNya di jaman ini.  Dan itu hanya bisa terjadi apabila kita menghitung hari, dan kemudian menyelaraskan diri dengan kalander dan agenda Ilahi.

Melakukan Bagian Kita

17 -27 Mei 2020 adalah 10 hari sebelum Savaout 5780 (28 Mei 2020).  Seperti murid-murid di loteng Yerusalem, bagian kita adalah bertekun dan sehati.  Ini waktunya kita memberikan yang terbaik dalam hidup kita untuk mencari Tuhan, dan masuk hadiratNya di tempat rahasiaNya.

Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. (Mar 14:7)

Seperti perempuan di Betania, selama 10 hari pentakosta, kita perlu ambil posisi rohani, dan mengambil bagian kita untuk membawa, memecahkan, dan mencurahkan “narwastu murni”.

Wangi-wangian yang paling mahal, dan paling murni, adalah penyembahan dari hati yang tulus, dan kehidupan yang suci dan kudus.

Ketika dunia disibukkan untuk mencari vaksin, mengatur ulang ekonomi, menjaga pertahanan, menenangkan masyarakat, dunia tidak akan bisa melakukan itu apabila kita sebagai Ekklesia tidak mengambil bagian kita untuk standing in the gap (Yeh 22:30), dan mulai menghitung hari-hari kita dan menjadi bagian dari penggenapan FirmanNya.

 

 

Penulis : Hanny Setiawan

 

Keterangan:

Selama 17 -27 Mei 2020, Watchmen for Nations akan secara online menggerakan bangsa-bangsa untuk memberikan penyembahan kepada Tuhan sebagai tindakan iman memberikan narwastu murni, menyiapkan pencurahan Roh Kudus di Savout 5780, Pentakosta 2020. (10-Day Perfume of Nations)

Comments

Hanny Setiawan

Seorang biasa dari keluarga biasa yang dipanggil oleh Tuhan yang luar biasa untuk membangun Indonesia Baru. Indonesia baru yang akan membawa kembali api pergerakan dari Timur sampai Yerusalem melalui Asia Tenggara, India, sampai Timur Tengah. #destiny

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button