Daily Seeking GodRenungan Harian

Mengerti Cinta Menemukan Tuhan


Eksistensi manusia adalah salah satu pertanyaan paling esensi yang membangun arti sebuah kehidupan. Ketika terlahir sebagai seorang bayi, kita di didik dan di ajar oleh lingkungan. Mulai dari keluarga, sekolah, dan komunitas yang lebih besar. Di awal-awal tahun kita menjadi peniru-peniru perilaku di sekitar kita.

Apapun yang di kerjakan orang tua, dan orang-orang terdekat kita.  Kita anggap itu adalah kebenaran. Hal inilah yang membuat kadang setelah sekian lama hidup dan tinggal dalam komunitas kita tidak lagi bertanya “Untuk apa aku di lahirkan?”.

Menjalani kehidupan apa adanya adalah suatu kesia-siaan.  Tapi saat kita mengerti “mengapa” dan “untuk apa” kita di lahirkan maka kita akan mengalami kehidupan yang penuh arti.  Kebahagiaan yang sejati.

Salomo seorang yang penuh hikmat, raja terkaya dan terpandai sekaligus terbanyak istri dan gundiknya meninggalkan tiga kitab penting yang saling kontras satu dengan yang lain, yaitu kitab Pengkotbah, Kidung Agung, dan Amsal.

Pengkotbah bercerita tentang filsafat kehidupan tentang kesia-siaan hidup di bawah matahari. Kekayaan, ketenaran, dan posisi tidak cukup untuk membuat Salomo menjadi puas dalam hidupnya. Sebab itu Salomo bertekat untuk “mencari arti kehidupan”

Aku membulatkan hatiku untuk memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi di bawah langit. Itu pekerjaan yang menyusahkan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan diri. (Pkh 1:13).

Dalam Kidung Agung, Salomo akhirnya menemukan apa yang hilang itu, yaitu CINTA. Sebab itu dia menuliskan lagu yang luar biasa romantis karena kekuatan cinta yang dia temukan.

Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!. Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina. (Kid 8:6-7).

Salomo mengajarkan kepada kita arti kehidupan. Semua karena Cinta. Tidak hanya seorang bayi lahir karena cinta laki-laki dan perempuan. tapi karena seijin Tuhan sang pencipta karena cintaNya.

Tanpa cinta kehidupan akan sia-sia dan hambar.  Sebab itu, dalam kitab Amsal yang berisi hal-hal yang Praktis, Salomo mengakui bahwa banyak istri tidak menjamin menemukan kebahagiaan. Tetapi menemukan Cinta yang tetap adalah sebuah anugerah yang besar. Lebih berharga dari permata

Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.  (Amsal 31:10). Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. (Amsal 31:30)

Kehidupan yang dimulai dari cinta, hidup dalam cinta, dan diakhir dengan cinta itulah arti semuanya. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. (I Yoh. 4:6)

Kesimpulan yang sederhana adalah ketika kita mengerti arti cinta kita akan menemukan Tuhan dan mengerti arti kehidupan kita.

Daily Seeking God
– 10 Tahun Perenungan Mencari Tuhan –
Daily Seeking God adalah kumpulan tulisan Hanny Setiawan selama 10 tahun.  Ditulis secara spontan ketika ada pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri.  Dengan mengikuti “renungan harian” ini diharapan bisa mengerti pergumulan batin selama 2009-2019 penulis.

Comments

Related Articles

Back to top button