Daily Seeking GodRenungan Harian

Mencari PribadiNya, Bukan AturanNya


Pencarian kepada Tuhan membawa kepada tuhan-tuhan atau Tuhan yang benar. Ada tuhan yang dipercaya pribadi dan hanya satu (monoteisme), atau banyak tuhan (politeisme), atau tuhan yang adalah sebuah gagasan, kekuatan, ataupun “yang tak dikenali” (panteisme).

Yesus Kristus adalah Tuhan yang sangat pribadi. Dia adalah Tuhan yang menjadi manusia, hidup seperti manusia, mati pun seperti manusia, tapi Dia bangkit dan hidup, naik ke Surga di sebelah kanan Allah Bapa, sehingga Roh Kudus bisa tinggal bersama manusia secara lebih pribadi.

Roh Kudus dikirim untuk membantu dan mengerti isi hatiNya, supaya manusia mengenaliNya. Melalui inspirasi Roh lahirlah Alkitab (kitab suci) kumpulan tulisan Ilahi yang dapat membawa pengenalan yang benar akan pribadi Yesus (II Tim 3:16, II Pet 1:21).

Dari kitab suci, prinsip-prinsip Ilahi untuk menjalani kehidupan disistematikan dan didoktrinkan dari masa ke masa. Disinilah “jebakan agamawi” mulai terjadi. Setelah terjadi “kodifikasi iman”, seperangkat prosedur ini yang akhirnya menjadi tuhan.

Agama mengatur prinsip, aturan, dan kebiasaan yang dipercaya adalah isi hati Tuhan. Tapi sayangnya, tidak memberikan ruang untuk Tuhan yang pribadi itu untuk berbicara. Sehingga, prinsip dan aturan lebih dipercaya daripada pribadiNya yang menciptakan prinsip dan aturan.

Ke-12 murid pertama dalam Injil adalah contoh yang jelas bagaimana mereka langsung hidup bersama Yesus dalam kesehariaan. Mereka mengenal PribadiNya, dan mempelajari prinsip dan aturan setelah itu.

Ketika secara fisik Yesus sudah tidak ada dimuka bumi lagi, maka secara rohani, Roh Kuduslah yang membimbing melalui FirmanNya. Tanpa Roh Kudus, belajar Firman Tuhan hanya akan menghasilkan prinsip-prinsip tanpa pernah mengenal pribadiNya.

Hanny Setiawan

Daily Seeking God
– 10 Tahun Perenungan Mencari Tuhan –
Daily Seeking God adalah kumpulan tulisan Hanny Setiawan selama 10 tahun.  Ditulis secara spontan ketika ada pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri.  Dengan mengikuti “renungan harian” ini diharapan bisa mengerti pergumulan batin selama 2009-2019 penulis.

Comments

Related Articles

Back to top button