Mandat BudayaPoleksosbud

Melawan Terorisme = Melawan Ketakutan dan Kebencian


terorisme2

Beritamujizat.com-MandatBudaya-Poleksosbud Isu tentang terorisme dan gerakan-gerakan radikal merupakan isu penting yang di hadapi oleh semua bangsa saat ini. Kekacuan demi kekacuan, korban demi korban, kehancuran demi kehancuran merupakan dampak yang siap di hadirkan para pelaku terorisme.

Ketakutan, kebencian, dan kekacuan sengaja dilakukan guna merusak kedamaian dan pondasi hidup berbangsa dan bernegara yaitu persatuan. Perpecahan merupakan lahan subur bagi tumbuh dan berkembangnya aksi-aksi ini.

Saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi tantangan aksi terorisme dan gerakan-gerakan radikal yang cukup serius. Perbedaan masyarakat yang sangat beragam coba dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk mencoba memecah belah Indonesia.

Gerakan-gerakan tersebut bahkan sudah mulai disisipkan kedalam masyarakat dari usia anak dini hingga ke dalam pusat pemerintahan. Mereka juga mencoba memanfaatkan momentum politik untuk memperkuat jaringan mereka.

Manusia boleh merancang sesuatu yang jahat, namun rencana Tuhan atas umat manusia tidak pernah gagal!

Melalui fenomena terorisme dan gerakan-gerakan radikalisme ini Tuhan perlihatkan suatu pergolakan dari belenggu perbudakan. Bukan diperbudak oleh kolonial, melainkan diperbudak oleh rasa ketakutan dan kebencian.

Perbudakan ini menghalangi banyak orang sulit mengerti kebesaran Tuhan atas bangsa ini. Menolak pondasi utama Pancasila sebagai dasar negara adalah bukti kegagalan melihat keindahan persatuan dalam perbedaan.

Menjaga Pancasila sebagai dasar negara tugas penting orang Kristen. Bukan karena posisi, bukan karena konspirasi melainkan Indonesia adalah anugrah dari Tuhan atas umat manusia. Indonesia ada bukan pemberian dari penjajah, Indonesia ada karena ada keberanian untuk lepas dari belenggu perbudakan.

Kasih Kristus yang besar adalah kekuatan melawan belenggu perbudakan melalui ketakukan dan kebencian. Mempertahankan Pancasila bukan sebagai aksi gagah-gagahan melainkan keberanian untuk menyatakan kasih.

Apabila kebencian dan ketakutan dijadikan kekuatan untuk memecah belah, Kasih adalah kekuatan untuk mempersatukan. Jadi jelas orang Kristen tidak akan pernah membenci Islam atau agama apapun yang coba dipakai kelompok teroris.

Kami turut memperjuangkan Pancasila bukan atas benci ataupun dendam terhadap perlakuan yang di dapat umat Kristen selama ini. Kami memperjuangkan NKRI karena rasa cinta kepada Tuhan dan sesama.

Upaya membela Pancasila bukanlah upaya mendukung Indonesia menuju negara sekuler yang tidak mengenal Tuhan, akan tetapi justru sebaliknya. Upaya membela Pancasila didasari atas spirtual yang kuat.

Salam…

 

Penulis : Gilrandi ADP (Institut Karismatik Reformasi Indonesia)

 

 

 

 

Comments

Related Articles

Back to top button