Mandat BudayaPendidikan

Mafia Pendidikan dan Bobroknya Kualitas Pendidikan Negeri ini


gambar diambil dari http://bogor.tribunnews.com

BeritaMujizat.com – Pendidikan – Tawuran pelajar kembali mencoreng wajah pendidikan bangsa ini. Seorang pelajar SMP dikabarkan tewas dalam tawuran pelajar yang terjadi di daerah Jakarta Pusat, belum lama ini. Sampai saat ini tawuran seakan menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk dihilangkan dari lingkungan pendidikan.

Tawuran bahkan dianggap sudah menjadi budaya dan tren dalam lingkungan pendidikan, terutama di ibu kota. Beberapa kebijakan tentang pendidikan yang dikeluarkan nyatanya tidak dapat mencabut akar permasalahan dari tawuran itu sendiri.

Hal tersebut menjadi bukti bidang pendidikan sampai saat ini masih menjadi bidang yang belum dapat dijamah secara dalam. Solusi yang saat ini muncul seakan hanya bersifat tambal sulam saja, seputar teknis pelaksanaan pendidikan. Padahal jelas-jelas ada mafia-mafia pendidikan yang terus menggarong dana pendidikan dan membangun kekuatan politik melalui regulasi yang mengatur pendidikan.

Tertangkapnya bupati Cianjur karena memangkas Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan, menjadi bukti nyata adanya mafia dan permainan politik dalam pendidikan. Dari total anggaran itu senilai Rp 46,8 miliar, Irvan memotong 14,5 persen untuk dibagi-bagi ke anak buahnya dan 7 persen atau sekitar Rp 3,2 miliar masuk ke koceknya (sumber).

Kita tentu juga masih ingat bagaimana kasus UPS yang diungkap pada waktu Ahok masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Mafia-mafia pendidikan yang sudah kongkalikong dengan penguasa memainkan kebijakan pendidikan yang dapat menguntungkan diri mereka sendiri.

Jaringan mafia yang rumit dan telah mengakar sajak lama tentu membuat perang melawan mafia pendidikan ini bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. Akibatnya permasalahan tawuran pelajar dan masalah pendidikan yang lain tidak dapat diselesaikan sampai tuntas.

Komitmen pemerintah untuk memajukan pendidikan Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0 harus diawali dengan keberanian membongkar dan melawan mafia-mafia pendidikan yang ada. Apabila mafia-mafia pendidikan tetap bergerak bebas, apapun solusinya pasti tidak akan dapat mencabut akar permasalahan pendidikan yang ada.

Seharunsya menjadikan pendidikan Indonesia maju bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Blueprint pendidikan yang digagas Ki Hajar Dewantoro seharusnya menjadikan pendidikan bangsa ini ada di depan. Anak-anak Indonesia juga mempunyai potensi yang sangat luar biasa. Mereka memenangkan berbagai kompetisi di kancah internasional.

Akan tetapi para mafia pendidikan yang terus menggarong dana pendidikan dan memainkan regulasi pendidikan, membuat kondisi pendidikan bangsa ini ada dalam kondisi yang sangat kritis. Sekolah menjadi tempat yang membuat anak-anak frustasi belajar karena mereka harus menanggung kebijakan yang kurang bermutu.

 

Penulis : GIlrandi ADP

Comments

Related Articles

Back to top button