Mandat BudayaPoleksosbud

“Gusti Ora Sare” oleh Ahok vs “Tuhan sudah mati” oleh Nietzsche


Veronica-Menangis-Saat-Bacakan-Surat-dari-Ahok

Beritamujizat.com-Mandat Budaya- Poleksosbud Kita mungkin sudah tidak dapat lagi melihat sepak terjang ahok dalam dunia politik. Untuk Sementara waktu dia harus diasingkan dibalik sunyinya rumah tahanan. Akan tetapi masih banyak hal menarik yang dapat dipelajari dari seorang Ahok.

Salah satu hal manarik yang patut kita pelajari dari Ahok adalah bagaimana pandangan dia atau respon dia tentang hal yang menimpa dirinya saat ini. Ketika pengadilan akhirnya memustuskan Ahok bersalah dan harus menerima sanksi pidana, dia menulis sepucuk surat yang dibacakan oleh Istrinya.

Dalam surat tersebut terdapat ungkapan menarik tentang “Gusti ora sare”, atau dalam bahasa Indonesia Tuhan tidak tidur. Ungkapan tersebut jelas menggambarkan bahwa Tuhan tetap ada dan tetap berdaulat meskipun realita dalam politik yang dialaminya sangatlah tidak mengenakan.

Tidak hanya sekedar coba dilengserkan dari posisi kekuasaan dengan berbagai cara,  fakta terakhir mengungkapkan sebuah rencana pembunuhan terhadap dirinya. Akan tetapi Ahok tetap menunjukan bahwa dia tidak salah untuk percaya dengan Tuhan.

Pandangan ini jelas berbeda dengan pandangan Nietzsche, seorang pemikir dari Jerman yang pemikirannya sangat mempengaruhi masyarakat modern saat ini. Nietzsche lahir saat eropa mengalami gejolak politik revolusi industri. Nietzsche lahir dari latar kelarga yang sangat relijius, ayahnya seorang pendeta dan semua keluargnya menginkan dia juga jadi seorang pendeta.

Akan tetapi situasi politik sosial yang kacau pada waktu itu membuat dia berfikir sangat kritis dan pada akhirnya dia mengeluarkan pandangan tentang “Tuhan sudah mati”. Dia manganggap agama hanyalah produk yang dipakai penguasa untuk memperdaya manusia. Dia bahkan mengibarakatkan Kekristenan sebagai sebuah candu yang sebaiknya dihindari.

Situasi politik dan sosial saat ini memang sedang menggambarkan wajah yang sangat buruk. Banyak koruptor hadir dalam baju rohaniawan dan banyak tempat ibadah jadi ajang jual beli politik. Selain itu saat ini juga dapat melihat ulah para anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang justru memalukan rakyat, dsb.

Lalu sebagai orang Kristen bagaimana kita mau meresponi situasi yang saat ini sedang terjadi. Apakah kita akan jadi Ahok atau Nietzsche? Apakah kita masih percaya Tuhan itu ada dan berdaulat (Gusti ora sare)? atau kita menganggap bahwa Tuhan sudah mati?.

 

Institut Karismatik Reformasi Indonesia

 

sumber gambar

 

Comments

Related Articles

Back to top button