Pendidikan

Mahasiswa Kristen: Penjaga Kampus dari Paham Radikalisme


BeritaMujizat.com – Pendidikan – Belum lama ini, ada banyak penelitian menyampaikan data tentang paham radikalisme yang sudah masuk ke sekolah dan kampus. Direktur Riset Setara Institute menyebutkan 10 kampus negeri dan swasta terpapar paham kelompok radikal.

Data ini dikonfirmasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mengatakan bahwa mahasiswa di Fakultas Kedokteran dan Eksakta rentan terhadap rekrutmen kelompok radikal.

Paham radikalisme yang sudah mulai menyebar ke institusi pendidikan ini menimbulkan pertanyaan untuk kita semua; mengapa kampus menjadi sasaran empuk penyebaran paham ini? Bagaimana kita sebagai mahasiswa Kristen mengantisipasinya?

Kampus yang Abai dengan Benih-Benih Radikalisme

Dari dulu pendidikan merupakan cara paling efektif untuk menularkan ilmu pengetahuan, ide, dan gagasan. Berbeda dengan sistem pendidikan di sekolah menengah yang masih berada dalam kewenangan dinas dan Kemendikbud, kampus memiliki otonom tersendiri untuk mengatur jalannya proses pendidikan di dalamnya.

BNPT mengungkapkan, persebaran paham radikalisme di kampus dimulai dari; 1) dosen dan alumni yang beraliansi dengan ideologi radikal, 2) organisasi kampus.

Sayangnya, keduanya adalah lingkup yang sangat minim supervisi, baik dari internal kampus, maupun pemerintah sendiri. Pembiaran dari pihak kampus ini mempercepat proses rekrutmen dan persebaran ideologi radikal. Mahasiswa yang rentan dan kompromi dengan nilai-nilai kebenaran yang semu menjadi subyek yang empuk bagi kelompok ini.

Mahasiswa Kristen Punya Bagian Memerangi Radikalisme Dikampus

Sebagai mahasiswa Kristen di bangsa ini, kita tidak bisa hanya berdiam diri. Di tengah munculnya banyak suara asing dan paham-paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa, mahasiswa Kristen dipanggil menjadi “penjaga” (Yehezkiel 33:7).

Panggilan menjadi “penjaga” ini tidak hanya sebagai pengingat untuk berdoa dan berjaga-jaga, tetapi juga seruan untuk “mengamankan” kampus dari paham-paham yang bertentangan dengan Firman Tuhan.

“Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Seungguhnya tidak terlelah dan tidak tertidur Penjaga Israel. Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah nauanganmu di sebelah tangan kananmu.” – Mazmur 121:3

Paham terorisme ini bermuara pada ajakan untuk memerangi perbedaan, baik secara identitas maupun kepercayaan, dengan cara-cara kekerasan. Paham ini sangat bertentangan dengan kebenaran Firman Tuhan yang mengajari kita untuk mengasihi.

Mendoakan, menyampaikan suara Tuhan, dan menolong mahasiswa lainnya dengan kasih adalah bagaimana “penjaga” kampus bekerja. Layaknya seorang “penjaga bangsa”, Musa mengambil bagian untuk menjaga bangsa Israel dari penyimpangan. Musa menjadi perantaraan suara Tuhan yang mengarahkan bangsa Israel di padang gurun.

Sebagai “penjaga”, Musa diberi otoritas dan kuasa untuk bersuara, memimpin, sekaligus menegur dan menyatakan kebenaran. Dari seorang Musa, lahir generasi padang gurun yang siap memasuki tanah perjanjian. Generasi yang menyaksikan mujizat dan mengerti kehendak Tuhan. Sekarang waktunya mahasiswa Kristen ambil bagian untuk menjaga generasi ini dari paham radikalisme, paham yang tidak benar, paham yang membawa perpecahan umat.

Sebelum menjadi “penjaga” kampus, mari kita melakukan langkah iman sederhana, yaitu menjaga hidup kita, mencari kehendak Tuhan, dan menjadi duta Kerajaan Allah di setiap kampus.

“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Dengan segenap hatiku, aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.” – Mazmur 119 : 9-10

Penulis : Elisabeth Winda Alfanisa (Campus Awakening)

Editor : Tim Berita Mujizat

Comments

Related Articles

Back to top button