Poleksosbud

Krisis Papua : Waktunya Melihat Injil Dari Profetik Hingga Kebijakan Publik


papua

BeritaMujizat.com – Poleksosbud – Belum lama ini kita dikagetkan kabar dari saudara-saudara kita yang ada di Papua. Mereka mengalami kelaparan dan kesulitan mendapatkan akses kesehatan yang memadai. Akibatnya banyak korban jiwa berjatuhan disana, dan banyak orang sedang terancam keselamatan mereka.

Kabar ini tentu bukan saja menjadi keprihatinan pemerintah saja, akan tetapi seharusnya kabar ini juga seharusnya menjadi kabar memprihatinkan juga untuk tubuh Kristus di seluruh dunia. Papua menyimpan banyak sekali cerita Tuhan yang dibawa para misionaris yang masuk kesana.

Namun sayangnya kini Papua menjadi daerah yang tertinggal dengan daerah lainnya. Bahkan kita mengetahui sekarang bahwa masyarakat disana masih ada yang mengalami kelaparan dan tidak mendapat akses pelayanan kesehatan dan pendidikan yang layak.

Meskipun sesungguhnya peran Gereja juga masih besar dalam mengirim para misionaris ke Papua, atau membawa anak-anak Papua untuk belajar di luar wilayah Papua. Akan tetapi krisis di Papua masih belum dapat diatasi dengan baik.

Konflik kepentingan yang rumit, faktor sosial dan tantangan geografi yang rumit menjadi momok utama yang menghalangi Injil bekerja dengan maksimal untuk mengubah kehidupan orang-orang disana. Meskipun semakin banyak Gereja dibangun disana akan tetapi masyarakat tidak mengalami banyak perubahan dalam hidupnya.

Sesusngguhnya hal ini tidak terjadi di Papua saja. Ada banyak daerah-derah yang telah menerima Injil dengan sangat baik, akan tetapi daerah tersebut seringkali justru menjadi derah tertinggal. Krisis Papua yang sedang terjadi seharusnya menjadi perhatian Gereja Tuhan untuk melihat Injil secara utuh.

Tidak hanya seputar membangun Gereja secara bangunan atau institusinya, melainkan membangun manusia Papua secara utuh. Jika kita mau fokus membangun manusianya kita juga harus bergumul juga dalam aspek sosial dan politik, pendidikan dan kesehatan dan semua hal menjadi faktor pengaruh dalam pembangunan peradaban manusianya.

Dari profetik hingga kebijakan publik menjadi gambaran utuh Injil yang harus terus kita perjuangan sebagai tubuh Kristus, terutama untuk pelayanan suku-suku seperti di Papua. Dalam hal ini aktif mengikuti politik dan dinamika sosial masyarakat bukan untuk merebut kekuasaan agar Kekristenan terus mendominasi.

Dari profetik hingga kebijakan publik adalah upaya melihat Injil secara utuh dan mengembalikan buah-buah penginjilan yang hilang karena sistem yang korup atau pengajaran injil lain yang salah.

 

Penulis : Gilrandi ADP

Comments

Related Articles

Back to top button