RenunganSpiritualitas

Konflik Al Aqsha : Bagaimana Sikap Kita Sebagai Orang Kristen?


Konflik Israel Palestina

Beritaujizat.com- Spiritualitas Mata dunia sedang tertuju pada sengitnya konflik yang tengah terjadi antara Israel dan Palestina. Banyak masyarakat dari berbagai dunia, termasuk Indonesia, ikut tergerak untuk memberikan dukungan moril untuk masyarakat yang ada disana.

Terlihat diberbagai acara ada bendera negara Palestina sengaja dikibarkan, sebagai tanda dukungan terhadap negara tersebut. Selain memberikan dukungan terhadap masyarakat yang dinilai menjadi korban, beberapa orang juga sangat tegas mengungkapkan kebencian dan kemarahan mereka melalui media sosial.

Konflik ini sesungguhnya telah berlangsung sejak lama, namun campur tangan dari berbagai pihak, termasuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tidak dapat menyelesaikan persoalan  ini. Rumitnya konflik ini dikarenakan berhubungan dengan sengkata “tempat suci” yang diyakini sebagai pusat spiritualitas yang sangat sakral.

Karena bersifat sakral dan suci tidak heran apabila konflik ini sangat sensitif dan tidak mudah mencari titik temunya. Kedua pihak merasa benar dan berhak untuk mempertahankan sekalipun harus melanggar HAM atau perdamaian. Hal ini tentu sangat menyulitkan proses perdamaian antara kedua belah pihak.

Lalu bagaimana sikap orang Kristen dalam memandang konflik ini? apakah kita akan membela Israel atau mengecam tindakan Israel sebagai dukungan terhadap Palestina?

Di dalam Yohanes 4, terdapat intisari pengajaran Tuhan Yesus yang seharusnya dipakai orang Kristen dalam melihat konflik ini. Melalui percakapan dengan perempuan Samaria, Tuhan Yesus menyatakan sebuah transformasi dalam penyembahan.

Kata Yesus kepadanya, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem (Yohanes 4:21).

Penyebahan tertinggi bukan lagi berbentuk sebuah bangunan atau tempat yang sakral, melainkan hubungan langsung antara Tuhan dengan manusia dalam dimensi Roh. Hal ini hanya akan dimengerti apabila setiap pribadi mengerti dan menerima keselamatan yang dibawa Tuhan Yesus.

Tanpa mengerti dan menerima keselamatan yang dibawa oleh Tuhan Yesus, konflik antara Israel dan Palestina tidak akan pernah menemui ujungnya. Dalam hal ini kita turut bersedih akan jatuhnya korban jiwa, akan tetapi kita juga tidak dapat membenarkan salah satu pihak dan mengutuki pihak yang lain.

Yang bisa kami lakukan adalah membagikan kabar keselamatan dalam Tuhan Yesus, dan berdoa agar kehendak Tuhan yang jadi atas konflik yang tengah menimpa masyarakat disana. Kiranya damai sejahteraNya yang melebihi akal dan kekuatan manusia selalu melingkupi kita.

 

Institut Karismatik Reformasi Indonesia

sumber gambar 

 

 

Comments

Related Articles

Back to top button