RenunganSpiritualitas

Kenaikan Tuhan Yesus dan Panggilan Untuk Menjadi Martir Kasih


BeritaMujizat.com – Renungan – Hari ini kita memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus dengan diliputi rasa duka yang mendalam akibat tragedi kemanusiaan di  Mako Brimob. Ada lima petugas polisi yang meninggal dengan cara sadis dan sangat kejam, dibunuh oleh tahanan teroris yang merupakan bagian dari kelompok ISIS.

Orang-orang yang membunuh para polisi ini adalah orang-orang yang dikenal militan dan kejam. Mereka melakukan semuanya ini karena mereka percaya apa yang mereka lakukan adalah bentuk cinta mereka kepada agama dan Tuhan.

Mereka rela melakukan apapun bahkan hingga harus mengobarkan nyawa mereka atau membunuh orang lain demi menjalankan ajaran agama yang mereka percaya. Meskipun mereka telah menghilangkan banyak nyawa dengan sangat kejam, mereka merasa tidak berdosa.

Mereka justru merasa bangga dengan apa yang telah mereka perbuat, dan menganggapnya sebagai bentuk kecintaan yang luar biasa terhadap Tuhan. Mereka menganggap diri mereka martir Allah, yang layak mendapat tempat dan hadiah hadiah terbaik di surga nanti.

Mereka dan kelompok-kelompok yang ada dibelakangnya tentu menjadi ancaman serius yang tentunya tidak dapat dibiarkan begitu saja. Lalu bagaimana sikap orang Kristen sebaiknya dalam menyikapi ancaman ini? Apakah kita juga akan mengangkat senjata untuk gantian membantai mereka atau menebar kebencian terhadap agama yang dianut oleh para teroris ini?

Jawabanya jelas tidak! Untuk menghadapi ancaman dari para teroris ini, Tuhan memanggil kita orang percaya untuk jadi martir kasih. Martir kasih adalah pesan terakhir yang diberikan kepada murid-murid sebelum Tuhan Yesus naik ke surga.

Sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, Ia menemui Petrus dan berbincang dari hati ke hati. Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus, apakah Petrus mencintai Tuhan Yesus? Petrus menjawab dengan sangat yakin bahwa dia mengasihi Tuhan Yesus. Namun Tuhan Yesus mengulangi pertanyaan tersebut kepada Petrus hingga ketiga kalinya.

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? (Yohanes 21:17)

Pertanyaan yang diberikan Tuhan Yesus kepada Petrus ini jelas menunjukan bukan pertanyaan yang main-main. Ada sesuatu yang sangat besar yang Tuhan Yesus ingin nyatakan dalam hidup Petrus.  Kita tau bahwa pertanyaan Tuhan Yesus kepada Petrus tersebut akhirnya merubah kehidupan Petrus secara total.

Petrus dan murid-murid yang lain harus menerima siksaan dan kematian yang sangat kejam karena mereka dipanggil untuk menyatakan kasih Tuhan yang sejati kepada manusia. Petrus dan murid-murid lain menjadi martir karena mereka menjadi saksi atas ajaran kebenaran akan kasih yang diajarkan Tuhan Yesus.

Ajaran kebenaran tentang kasih tersebut membuka mata  banyak orang tentang arti kasih kepada Tuhan dan sesama. Kebenaran tentang kasih tersebut juga terbukti telah mengubah peradaban manusia hingga saat ini.

Tragedi pembunuhan polisi oleh teroris yang mengaku cinta Tuhan, yang terjadi tepat pada hari kenaikan Tuhan Yesus jelas adalah panggilan Tuhan kepada kita untuk menjadi martir kasih. Melalui iman kita, dunia akan melihat bagaimana hubungan kasih kepada Tuhan dan sesama dapat berjalan secara harmoni, seperti yang Tuhan Yesus sudah ajarkan dan nyatakan kepada manusia.

Hal ini tentu akan menjadi lawan sengit dari orang-orang yang mengaku cinta Tuhan namun kejam dan jahat terhadap sesamanya manusia. Jika para teroris berani mati untuk menyebar kebencian, kita martir kasih juga berani mati untuk menyatakan kasih.

Jika teroris dengan bangga ingin menyebar teror dan menghancurkan bangsa, martir kasih dengan bangga membangun bangsa dengan penuh kecintaan. Martir kasih tidak pernah takut dengan teroris karena martir kasih tau benar ada Tuhan yang selalu menyertai.

Jika Tuhannya teroris kejam dan penuh dengan kebencian, Tuhan martir kasih adalah Tuhan yang mengasihi semua suku bangsa tanpa terkecuali.

 

Penulis : Gilrandi ADP

Comments

Related Articles

Back to top button