RenunganSpiritualitas

Kekristenan Menjadi tak Berdaya ketika Gereja tidak Perduli dengan Roh Kudus!


BeritaMujizat.com – Renungan – Kita baru saja melewati perayaan atau ibadah sepuluh hari turunnya Roh Kudus. Ini menjadi momentum yang baik untuk melihat dan merenungkan kembali peran Roh Kudus dalam Gereja dan kehidupan umat Kristen.

Pada awal Kekristenan muncul, Roh Kudus mempunyai peran sangat penting dalam Gereja dan umat Kristen. Dimulai dari pernyataan Roh Kudus kepada saratus dua puluh orang, jemaat mula-mula terus bergerak dan bertumbuh berdasarkan tuntunan dan ketaatan kepada Roh Kudus.

Tulisan-tulisan yang dimuat dalam kisah para rasul jelas menunjukan bahwa Kekristenan pada waktu itu sangat bergantung dan sangat mengenali siapa Roh Kudus dan bagimana cara Dia bekerja dalam kehidupan mereka.

Jemaat dengan mudah mengaplikasikan pesan-pesan Roh Kudus yang supranatural kedalam kehidupan sehari-hari (natural). Jemaat mula-mula juga disertai tanda-tanda ajaib yang membuat mujizat adalah hal yang biasa terjadi dalam hidup mereka.

Mereka juga dengan fasih mengajarkan Roh Kudus ini kepada seluruh jemaat, termasuk jemaat-jemaat baru yang lahir dari hasil penginjilan mereka. Kekristenan pada waktu itu begitu kuat dan mempunyai pengaruh yang besar, meskipun belum ada institusi atau organisasi besar yang menaungi mereka.

Jika pada waktu itu Gereja dan umat Kristen bersatu dan bertumbuh karena Roh Kudus, saat ini gara-gara pandangan yang berbeda tentang Roh Kudus Gereja menjadi terpecah menjadi beberapa denominasi. Perbincangan soal Roh Kudus bahkan seringkali berujung penolakan atau sindiran.

Hal ini membuat Gereja dan umat Kristen menjadi tidak mau belajar hingga tidak mau perduli lagi dengan siapa Roh Kudus dan bagaimana cara Roh Kudus berkerja. Gereja mencukupkan diri dengan program dan visi misi organisasi yang telah disusun.

Gereja menutup mata dan telinga dari fenomena-fenomena supranatural yang terjadi disekitarnya. Gereja takut di cap sesat dan melenceng apabila mencoba mengerti Roh Kudus dan karnyaNya dalam kehidupan umat Kristen. Hal tersebut membuat umat Kristen tak berdaya seperti pada waktu Kekristenan berubah menjadi institusi besar kekaisaran Roma.

Setelah Kekristenan berubah menjadi organisasi besar, banyak muncul politisasi agama yang membuat orang Kristen tidak dapat bertumbuh. Mereka menjadi lemah dan tidak berdaya dibawah peraturan dan politisasi agama di bawah organisasi.

Banyak orang berbondong jadi Kristen karena kepentingan politik bukan karena pernyataan Tuhan atas hidup mereka. Mereka bahkan diperbudak dengan aturan-aturan yang dibuat dengan sembrono orang-orang yang tidak memiliki hikmat Ilahi.

Ini waktunya Gereja Tuhan membuka diri dan kembali pada Roh Kudus seperti yang dilakukan oleh jemaat mula-mula. Memang bukan hal gampang untuk mengenali dan mengetahui cara Roh Kudus bekerja secara gamblang. Terkadang ada banyak hal yang sulit untuk dijelaskan secara logika manusia.

Akan tetapi kerinduan yang besar dan kemauan yang kuat untuk belajar tentang Roh Kudus akan membawa kita pada kasih karunia Allah. Kasih karunia tersebut akan membawa kita mengenali Roh Kudus melalui segala keterbatasan dan kelemahan yang kita miliki.

 

Penulis : GIlrandi ADP

 

Comments

Related Articles

Back to top button