Pesan Mimbar

Jejak Siapa yang Kamu Ikuti?


BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Didalam kehidupan orang percaya banyak hal bisa terjadi. Dan jikalau hari-hari ini kita mengalami penderitaan, Tuhan Yesus sudah lebih dulu mengalami penderitaan. Tuhan sudah dahulu memberi contoh untuk kita mengikuti jejakNya.

Tuhan datang kedunia untuk menebus setiap dosa manusia. Dia rela dicerca dan dihina oleh orang – orang yang tidak percaya kepadaNya. Bahkan Dia menderita di kayu salib sebagai ganti dosa manusia.

Didalam Matius 16:24, Tuhan Yesus berkata bahwa setiap orang yang mau mengikuti Dia harus mau menyangkal dirinya, memikul salib dan mengikut Dia. Hal ini yang harus dilakukan oleh orang percaya, mengikuti Yesus.

Tuhan telah memberikan contoh kepada kita. Dan Dia telah meninggalkan jejakNya untuk kita. JejakNya harus kita ikuti untuk sampai kepada panggilan Tuhan dalam hidup kita.

Didalam alkitab sebagai contoh, seorang Rasul Paulus. Dia dipanggil Tuhan dan banyak mengalami penderitaan. Tetapi bagi dia, mengabarkan injil dan menderita karenaNya merupakan sebuah sukacita. Dia mengerti benar bahwa Kristus telah terlebih dahulu menderita.

1 Petrus 2 : 20 – 21

2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. 2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Mungkin banyak yang beranggapan kalau mengikut Tuhan kenapa harus menderita. Mengikut Yesus selalu saja berbicara tentang memikul salib dan bayar harga.

Tapi percaya saja dibalik itu semua, Tuhan katakan ada kemuliaan dan sukacita abadi. Ada kemuliaan dibalik salibnya Tuhan.

2 Korintus 6 : 9

sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati;

Tetapi Iblis tidak suka ketika kita mengikuti jejakNya Tuhan. Iblis suka membelokkan kaki kita dari jejak kakinya Tuhan. Dan membelokkan kita dari mandat yang Tuhan berikan.

Sebagai contohnya seorang Yunus. Yunus berbelok dari panggilannya dari Niniwe, dan malahan pergi ke Tarsis. Mungkin ada ketakutan – ketakutan yang membuat Yunus berbelok dan lari dari hadapan Tuhan.

Ketidakpercayaan Yunus terhadap Tuhan yang membuat dia berbelok. Seharusnya Yunus dan bahkan kita percaya kepada Tuhan.

Ketika Tuhan utus kita maka dia yang akan memimpin langkah kaki kita. Bahkan dia menyediakan jalan bagi kita. Dia yang buka jalan, kita hanya tinggal mengikuti jejaknya, jangan ketinggalan dan kehilangan arah.

Yesaya 26:7

Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya.

Tuhan sudah merintis jalan bagi kita, tapi sering kali kita yang salah pilih jalan. Sebenarnya tidak ada jalan yang tertutup bagi orang percaya, karena Tuhan sudah buka. Tuhan buka ke Niniwe tapi Yunus cari jalan sendiri.

Iblis membelokan dan merusak gambaran asli manusia. Agar kita salah arah dan tidak sampai kepada mandat yang telah Allah berikan.

Kejadian 1 : 28

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:  “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Di dalam Kejadian 1:28 ada mandat yang sudah diberi Allah kepada manusia :

1. Segambar dan serupa dengan Allah

Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Tetapi iblis seringkali membelokan agar kita salah arah. Iblis merusak gambaran asli kita, sampai gambar diri kita rusak.

Seharusnya kita menyadari bahwa kita manusia itu diciptakan mulia karena segambar dan serupa dengan Allah. Dengan apa adanya kita Allah dapat berkarya melalui kita.

2. Berkuasa

Seringkali kita takut untuk melakukan pekerjaan – pekerjaan Allah. Dan kita kehilangan otoritas kita karena ketakutan – ketakutan itu.

Yang seharusnya terjadi adalah kita harus berani melawan ketakutan – ketakutan itu, karena Allah bersama dengan kita. Kita memiliki otoritas dan kuasa yang Allah berikan sendiri.

3. Beranak cucu.

Manusia memiliki mandat khusus untuk memenuhi bumi. Tidak hanya bicara biologis, tapi beranak cucu dalam arti lain untuk membangun keluarga kerajaan Allah.

Teruslah mengikuti jejak Tuhan dalam hidup kita. Dia sudah menyediakan dan membuka jalan untuk kita lalui. Jangan biarkan iblis membelokkan hidup kita kearah yang tidak benar.

Kotbah : Kotbah ini disampaikan oleh Ev. Deasy Tris Seba  di ibadah raya siang Gereja Revival City Church Yogyakarta

Comments

Related Articles

Back to top button