Editorial

Pesan Apostolik Untuk Tubuh Kristus di Indonesia 2017


covenantrelationship

BeritaMujizat.com – Profetik – Setiap pergantian tahun, seluruh umat di dunia baik yang percaya kalender masehi atau tidak tetap akan mengalami perubahan kalender kerja.  Kenyataan ini memperlihatkan bahwa Tuhan memiliki agenda dan jadwalNya. Manusia boleh merencanakan apapun, tapi agendaNya yang pasti terjadi.

Proses menyelaraskan diri dengan agenda Tuhan adalah proses yang harus dilakukan Tubuh Kristus dari waktu ke waktu. Para rasul, nabi, penginjil, gembala, dan guru bersama-sama melengkapi jemaatNya sehingga secara korporat dan mengerti agendaNya lebih tajam, dan tepat.

Dalam Perjanjian Lama, Bani Isakhar dikenal sebagai suku yang memiliki karunia khusus untuk mengerti waktu-waktuNya.

Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: (I Taw 12:32)

Dalam Perjanjian Baru, meskipun ada orang-orang tertentu yang terpanggil secara khusus untuk menyampai pesan kepada tubuh Kristus secara universal, tapi pengertian utuh akan agendaNya diberikan kepada seluruh tubuh Kristus. Artinya, masing-masing mendapat pengertian yang parsial, apabila disatukan akan menjadi satu pesan yang lebih utuh.

Pelayanan apostolik membawa semua anggota dalam tubuh Kristus menjadi satu, dan menunjuk arah kepada masa depan. Sebab itu penting, setiap gereja lokal, pelayanan, persekutuan doa, gereja rumah, sampai kepada para individu-individu yang percaya sebagai bagian dari tubuh Kristus untuk mengarahkan anggota komunitas masing-masing ke arah apostolik yang benar.

Dengan tetap berpegang pada petunjuk apostolik yang benar, maka baik gereja besar, kecil, ataupun macam-macam “bentuk gereja” tidak menjadi yang terpenting lagi. Yang terpenting adalah menghidupi agendaNya secara universal dengan menjalankan “program Ilahi” di musim ini sesuai panggilan masing-masing.

Ini waktunya semua pihak intropeksi dan mulai membuka diri dengan mendengar pihak-pihak lain di dalam Kristus. Sehingga kita tidak lagi menjadi “katak dalam tempurung” meskipun tempurung itu adalah tempurung yang besar, tapi perlu diingat itupun tetap tempurung.

Dihadapan Tuhan cuma ada satu gereja, satu tubuh, satu baptisan, satu Roh, di dalam satu KRISTUS yang sama. Itulah doa Yesus di Yoh 17 untuk menjadikan semua orang percaya satu. Bukan sekedar satu secara organisasi, tapi satu secara rohani seperti Yesus dan Bapa itu satu.

Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;  supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (Yoh 17:20-21)

Supaya kita menjadi bagian dari Allah Tritunggal, kita tidak bisa melakukan hanya dengan lobi-lobi, atau organisasi, tapi murni secara rohani. Kesatuan tubuh Kristus yang sejati adalah kesatuan Roh. Hanya Roh Kudus yang bisa menyatukan seluruh perbedaan menjadi satu spiritual harmoni.

Secara gambar besar, semua pihak harus mengejar kesatuan (oikumene), dengan cara bergantung sepenuhNya kepada Roh Kudus (karismatik), dengan pusat kepada pribadi Kristus (injili).

Tiga arus besar dalam kekristenan arus utama (mainstream) masing-masing memiliki panggilan dan posisinya masing-masing.  Dalam satu tubuh semua saling melengkapi dan berfungsi secara sistemik.

Kesatuan tubuh Kristus yang Alkitabiah akan melepaskan otoritas Kerajaan kepada wilayah apostolik yang dilayani. Tubuh Kristus di Indonesia ini waktuNya untuk melepaskan otoritasNya di atmosfir Nusantara sehingga KerajaanNya datang, kehendakNya jadi.

***

Keluarga adalah model kesatuan apostolik yang paling ideal yang Alkitab. Kitab Efesus mengatakan :

Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. (Ef 5:28-3)

Family-like unity atau kesatuan seperti keluarga inilah yang mampu menjadi model kesatuan yang utuh. Hubungan antara suami-istri dilandaskan Kasih sampai menjadi “satu tubuh” atau satu daging (basar, ibrani) yang artinya satu darah. Dari hubungan inilah lahir anak-anak yang adalah hasil dari Kasih yang paling intim.

Rasul Yohanes dari 12 Rasul yang pertama disebutkan sebagai rasul yang paling intim dan mengerti hati Kristus. Dalam suratnya sang rasul tua yang ditinggalkan oleh semua rekan-rekan seperjuannya yang sudah martir bagi Kristus mengatakan bahwa yang tujuan pemberitaannya adalah persekutuaan atau fellowship atau koinonia.

Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. (I Yoh 1:3)

Yang dimaksud Yohanes adalah apa yang disebut hubungan perjanjian atau covenant relationship. Hubungan perjanjian inilah yang bisa menyatukan seluruh tubuh Kristus sebagai satu keluarga kerajaan (kingdom family). Dan hubungan ini adalah “hubungan darah”, yaitu darah Kristus (I Yoh 1:7).

Teetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,  sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
(Ef 2:13-16)

Siapa bertelinga hendaklah mendengar apa yang Roh Kudus katakan! Ini waktunya tubuh Kristus di Indonesia untuk menjalin hubungan perjanjian satu dengan yang lain menjadi satu keluarga di dalam Kristus, keluarga kerajaan surga.

Penulis   : Hanny Setiawan
Sumber  : Kingdom Family Network

Comments

Related Articles

Back to top button