Worship

Penyembahan, Kunci Daud Untuk Kesatuan Tubuh Kristus


img_2891

BeritaMujizat.com – Worship – Ada dua doa yang diajarkan Kristus, yang pertama adalah Doa Bapa Kami (Mat 6:9-13), dan Doa Yesus di Yohanes 17 yang mengungkapkan kerinduan hatiNya yang terdalam, yaitu kesatuan Tubuh Kristus.

Yoh 17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;

Yoh 17:21 supaya mereka semua menjadi satu,sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Yoh 17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

Yoh 17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Kesatuan Tubuh Kristus adalah satu-satunya cara dunia bisa tahu kasih Yesus secara utuh. Sebab itu kesatuan Tubuh Kristus seharusnya menjadi tujuan bersama para pengikut Kristus. Dan inilah yang dimaksud Kristus ketika Dia mengajarkan “Datanglah KerajaanMu, Jadilah KehendakMu Dibumi seperti di Surga” (Mat 6:10).

Lalu apa hubungannya kerinduan “menjadi satu” ini dengan penyembahan? Dalam Kisah Para Rasul 15 diceritakan kisah, bagaimana Paulus dan Barnabas mengalami tantangan keras soal orang-orang  yang tak bersunat yang menjadi pengikut Kristus.

Bermula dari tradisi Yahudi, dan hidup dalam budaya Yahudi, para rasul cukup terkejut ketika Tuhan bekerja berbeda. Sebuah model apostolik yang baru, yang dimulai oleh Paulus dan Barnabas adalah kirbat baru dimusim itu. Dan perubahan Kirbat ini menimbulkan perbedaan, bahkan nyaris sebuah perpecahan besar.

Kis 15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.”

Kis 15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu

Kis 15:5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: “Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.”

Terlihat bahwa pertentangan teologis bisa memecah kesatuan Tubuh Kristus, untung Petrus dan Yakobus para pemimpin senior waktu itu mengerti bahwa Tuhan sedang mengerjakan sesuatu yang baru, dan mengarahkan untuk menerima perubaha Ilahi yang terjadi. Apabila tidak, bisa dipastikan akan terjadi perpecahan yang besar.

Menariknya, Yakobuh, rasul yang paling tua dan dituakan, kemuduan mengutip tentang dipulihkannya Pondok Daud.

Kis 15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: “Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku: Kis 15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Kis 15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:

Kis 15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, Kis 15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, Kis 15:18 yang telah diketahui dari sejak semula.

Kis 15:19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah

Konsep pemulihan pondok Daud adalah pengajaran pemulihan Penyembahan seperti yang dikatakan Yesus kepada perempuan Samaria (Yoh 4:21) dan pengajaran tentang pemulihann pondok Daud ini dikutip dalalam konteks penyelarasan apostolik antara Paulus, Barnabas, dan para Rasul di Yerusalem, sehingga mereka menjadi satu hati.

Tersirat bahwa kesatuan tubuh Kristus hanya bisa terjadi apabila para pengikut Kristus fokus kepada penyembahan yang benar seperti Daud. Bukan fokus kepada teologi seperti para Farisi.  Hal ini tidak menafikan pentingnya teologi, tapi kita untuk menyelaraskan kembali posisi teologi dalam konteks besar kesatuan tubuh Kristus.

Sederhananya, teologi tidak akan pernah bisa menyatukan, bahkan cenderung memecah, tapi penyembahan yang benar akan mampu menyatukan. Inilah akar dari gerakan Penyembahan & Kesatuan Tubuh Kristus yang dikemas dalam satu pertemuan atau Gathering.

Pertemuan yang tidak punya agenda yang lain kecuali mencari kehendakNya, dan mengagungkanNya.

Ketika sang Raja hadir, para hamba hanya bisa tunduk dan menghormat. Para malaikat pun akan bersama-sama hadir dalam sebuah dewan musyrawarah Ilahi yang sangat berotoritas.

Ketika Bapa hadir, anak-anakNya akan mampu disatukan dalam sebuah kehormanisan keluarga, Kingdom Family.

 

Penulis : Hanny Setiawan

 

Comments

Hanny Setiawan

Seorang biasa dari keluarga biasa yang dipanggil oleh Tuhan yang luar biasa untuk membangun Indonesia Baru. Indonesia baru yang akan membawa kembali api pergerakan dari Timur sampai Yerusalem melalui Asia Tenggara, India, sampai Timur Tengah. #destiny

Related Articles

Back to top button