Pendalaman AlkitabTeologi

Sudah Ada Alkitab, Mengapa Perlu Buku Rohani?


Screen Shot 2017-12-19 at 8.50.26 PM

BeritaMujizat.com – Pendalaman Alkitab – Alkitab adalah buku paling penting di muka bumi. Minimal, bagi orang percaya, Alkitab adalah Firman Tuhan atau kata-kata Tuhan. Kita mengerti hatiNya, pikiranNya, dan kehendakNya melalui Alkitab.

Alkitab yang disebut Kitab Suci tidak bisa dipungkiri bukanlah kitab yang mudah dipelajari, terutama bagi para pemula. Apalagi beberapa kitab seperti Imamat yang berisi aturan-aturan kuno sehingga terkadang untuk menterjemahkan di jaman sekarang tidak begitu mudah.

Atau kitab Wahyu yang berisi simbol-simbol dan nubuatan masa depan, sehingga akhirnya Alkitab menjadi tidak populer dikalangan orang Kristen sendiri. Kalah dengan buku-buku Rohani yang ditulis “siap saji” dan terasa pas mengena dengan kebutuhan jaman now.

Apalagi buku-buku Rohani populer seperti misalnya “Meraih Sukses Sejati”, “Karunia Melipatgandakan Berkat”, atau yang lebih berbau rohani “Masihkah Salib di Kotbahkan di Gereja?”, dan sebagainya.

Dimana peran buku-buku Rohani ini, apakah bisa menggantikan Alkitab? Bila tidak, bagaimana seharusnya kita memperlakukan buku-buku Rohani dalam perjalanan iman kita?

Menggali Isi Alkitab

Sebagai buku utama, Alkitab tidak bisa hanya dibaca sambil lalu, tapi harus dipelajari khusus, atau tepatnya digali. Dalam bahasa teologis, proses menggali ini disebut Eksegese. Dalam proses ini kita belajar sejarah, bahasa asli (word study), aktor-aktor, sampai kepada alur cerita Ilahi dari Kejadian sampai Wahyu.

Proses belajar yang terkesan membosankan ini yang semakin membuat buku-buku Rohani lebih digandrungi. Padahal sebenarnya, menggali Isi Alkitab sangat sederhana, kita baca Alkitab, dan Roh Kudus yang akan menerangkan secara rohani kepada manusia Rohani kita.

Ada proses alamiah “membaca” yang disebut membaca Logos, dan ada proses rohani yang disebut “menerima Rhema” dari Roh Kudus. Ketekunan dalam membaca inilah yang dibutuhkan dalam proses menggali.

Proses membaca akan lebih mudah apabila kita mengenali 4 tema besar cerita sejarah manusia, yaitu Penciptaan (Creation), Pemberontakan (Fall), Penebusan (Redemption), dan Penyempurnaan (Consummation).

Dalam setiap tema besar itu ada cerita Adam dan Hawa, Kain dan Habis, Nuh, Abraham, Yakub, Ishak, para Hakim, Samuel, Saul, Daud, sampai para Nabi, para Rasul, Pentakosta, cerita para Jemaat di Korintus, Roma, Galatia, sampai akhir dari cerita manusia di Wahyu. Artinya inti menggali, adalah belajar cerita-cerita.

Buku-Buku Rohani, Perlukah?

Buku rohani tidak bisa menggantikan Alkitab, tapi buku-buku Rohani bisa membantu untuk mengkonfirmasi apa yang kita gali. Karena kebenaran Ilahi harus terkonfirmasi dengan bagian tubuh Kristus yang lain.

Karena itu, membaca buku Rohani dan mendengar kotbah harus diperlakukan sama. Yang pertama tertulis, yang kedua lisan. Kita tidak bisa 100% langsung ambil semua informasi sebagai kebenarn, tapi juga tidak bisa 100% langsung menolak.

Kita harus belajar membaca buku rohani sampai mengerti pesan dari sang penulis. Dan biasanya para penulis memiliki kekhasan masing-masing. Apabila penulis sekaligus pembicara, kita bisa belajar buku dan video rekaman kotbahnya, sehingg benar-benar paham maksud mereka, dan kerang berfikirnya.

Misalnya, John Stott, CS Lewis, sampai Bill Johnson, atau Ed Silvoso, mereka penulis-penulis yang sudah mempengaruhi tubuh Kristus secara luar biasa. Kita perlu membaca dan memahami wahyu yang mereka dapatkan, tetapi kita sendiri pada akhirnya harus menyimpulkan dan mendapatkan kebenaran itu sendiri dari Roh Kudus.

Artinya kita tidak bisa serta mereka cuma ikut A, B, atau C, kita masing-masing didesain untuk mengikut Tuhan, bukan mengikut manusia. Siapapun, dan betapa hebat penulis buku Rohani, kita harus sadar, bahwa buku Rohani BUKAN kitab suci.

Sebagai catatan akhir, menggali isi Alkitab tetap haruslah prioritas utama pengikut Kristus. Eksegesis bukan hanya miliki para pendeta, dan ahli teologi, tapi jemaat biasa yang hatinya terbakar untuk mengerti isi hati Tuhan, adalah orang-orang yang akan belajar dan mengejar isi Alkitab.

 

Penulis : Hanny Setiawan

 

Comments

Hanny Setiawan

Seorang biasa dari keluarga biasa yang dipanggil oleh Tuhan yang luar biasa untuk membangun Indonesia Baru. Indonesia baru yang akan membawa kembali api pergerakan dari Timur sampai Yerusalem melalui Asia Tenggara, India, sampai Timur Tengah. #destiny

Related Articles

Back to top button