Studi PentakostaTeologi

Sekolah Supranatural, Apakah Sesuai Dengan Prinsip Alkitab?


sekolah supranatural
BeritaMujizat.com – Teologi – Gerakan karismatik modern yang dimulai di Asuza Street diawal abad ke-20, telah menjadi gerakan terbesar dalam kekristenan. Bahkan gereja Katholik yang bisa dikatakan “denominasi kristen” yang tertua terkena imbasnya juga. Katolik karismatik sudah diakui sebagai bagian dari gereja.

Gerakan karismatik awalnya lebih dikenal sebagai gerakan pentakosta karena mengacu kepada Kisah Para Rasul 1-2 dimana hari pentakosta pertama di era paska kebangkitan Yesus terjadi. Gerakan pentakosta/karismatik sangat dipengaruhi dengan pneumatologi (pemikiran tentang Roh Kudus) yang sangat progresif.

Roh Kudus dipercaya masih bergerak secara aktif, dan tidak berubah. Apa yang terjadi di Kisah Para Rasul dipercaya, bahkan diharapkan terjadi juga dimasa sekarang.

Dimulai dari bahasa lidah / bahasa roh sebagai tanda baptisan Roh Kudus, pengaktifan karunia Roh Kudus (I Korintus), sampai eksistensi jawatan rasul dan nabi yang dipercaya masih ada bersama dengan penginjil, gembala, dan guru. Semua keunikan gerakan ini pada akhirnya mengacu kepada dunia yang tidak kelihatan, atau yang disebut dunia roh atau dunia supranatural.

Bisa dimengerti apabila perkembangan gerakan ini semakin membuka mata dan wawasan tentang apa yang terjadi di alam supranatural. Bahkan perkembangan terkahir, lahirlah kelas-kelas dalam bentuk ‘block teaching’ yang mengajarkan dan mengimpartasikan (kosa kata yang memiliki arti khusus dalam pergerakan ini).

Kehadiran ‘sekolah-sekolah’ atau lebih tepatnya pelatihan-pelatihan seperti ini yang menjadi perdebatan didunia teologis.  Apakah dunia supranatural bisa diajarkan? Apakah karunia perlu diajarkan? Apakah belajar Alkitab tidak cukup, sehingga perlu kelas-kelas sepert ini?

Pertanyaan-pertanyaan skeptis diatas bisa ditambah dengan sangat banyak.  Tapi secara sederhana pertanyaan yang senada tapi berbeda arah bisa dilontarkan.  Apakah perlu belajar eksegesis, hermenutik, sejarah, filosofi, untuk mengerti maksud Tuhan?  Bagaimana dengan orang tidak bisa membaca? Bukankah 120 orang di loteng Yerusalem juga orang-orang biasa, bukan orang-orang akademis?

Kembali dua kubu yang bisa bentrok sepanjang masa apabila dilanjutkan.  Yang jelas, sifat Tuhan yang natural sekaligus supranatural membuat kita juga harus belajar secara paralel dunia yang natural dan supranatural.  Apabila kita butuh eksegesis, kita juga butuh nubuatan.  Apabila kita butuh hermenutik, kita juga butuh wahyu untuk mengerti apa yang dipelajari.

Kesimpulannya, sekolah supranatural dan sejenis (sekolah doa, sekolah kesembuhan, sekolah profetik,dll) adalah usaha-usaha yang alkitabiah, dan tidak perlu diperdebatkan, bahkan harus dibantu sehingga para pemikir yang sudah dilatih secara akademis mampu membuat kurikulum secara runut tanpa kehilangan esensinya.

 

Penulis  : Hanny Setiawan
Gambar : Zach Mann, bssm.net

Comments

Hanny Setiawan

Seorang biasa dari keluarga biasa yang dipanggil oleh Tuhan yang luar biasa untuk membangun Indonesia Baru. Indonesia baru yang akan membawa kembali api pergerakan dari Timur sampai Yerusalem melalui Asia Tenggara, India, sampai Timur Tengah. #destiny

Related Articles

Back to top button