BisnisMandat Budaya

Pandangan Martin Luther tentang Dunia Marketplace


BeritaMujizat.com – Bisnis – Martin Luhter adalah bapak reformasi Gereja yang membawa perubahan dan kemajuan iman Kristen hingga saat ini. Dalil-dalilnya membuka pandangan banyak orang tentang kebenaran Injil, yang lama hilang karena roh agamawi.

Selain menguluarkan pandangan penting tentang organisasi Gereja, Martin Luther juga menyampaikan pandangan teologi penting tentang marketplace. Pandangan Martin Luther soal marketplace diulas oleh Carter Lindberg, dalam artikelnya berjudul “Luther’s Struggle with Social-Ethical Issues”.

Pada jaman Marthin Luther, terjadi ketimpangan ekonomi yang sangat besar. Orang miskin sering menjadi obyek dari orang kaya untuk mencari pahala dan memperkuat kehidupan kerohanian mereka dengan konsep bersedekah.

Akan tetapi mereka tidak begitu memperdulikan bagaimana menghilangkan kemiskinan dan membuat orang miskin yang mereka sumbang menjadi berdaya melawan kemiskinan.

Hal ini ditentang oleh Martin Luther. Dia menganggap orang miskin harus diperlakukan sama sebagai manusia yang bermartabat. Martin Luther justru menilai upaya meningkat kehidupan kerohanian dengan mengeksploitasi orang miskin adalah pandangan yang keliru.

Layaknya manusia memperlakukan manusia yang lain, Luther menginginkan mereka yang mampu membuat orang-orang yang tidak mampu menjadi mampu. Singkatnya, seorang Kristen tidak dipanggil untuk memberikan “ikan” terus-menerus, melainkan memberikan “pancing” agar mereka mampu teremansipasi.

Luther menegaskan, “The poor are no longer the objects of meritious charity, but neighbors to be served through justice and equity.” (Lindberg, hlm. 171).

Melalui kotbah-kotbah yang disampaiakan di mimbar, Martin Luhter juga terus menyuarakan agar lahir undang-undang yang dapat mempersempit jarak antara yang kaya dan miskin. Dia menentang keras penjualan surat pembebas dosa oleh Gereja, yang jelas dapat membuat orang menjadi semakin serakah dan tamak.

Martin Luther juga melakukan kritik yang mendorong terciptanya keadilan dan kesejahteraan masyarakat secara progresif, dengan terciptanya layanan publik seperti kesehatan dan modernisasi sistem bank (Lindberg, hlm. 172).

Dalam hal ini kegiatan kita dalam dunia marketplace jelas bukan hanya untuk menumpuk kekayaan dan menggunakan kekayaan untuk kepentingan diri kita sendiri. Semua yang dilakukan di dunia marketplace harus bersinergi dengan misi agung Tuhan untuk membebaskan manusia dari kemiskinan.

“Roh Tuhan ada pada-Ku,oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku ( Lukas 4 : 18)

Konsep pengembangan ekonomi harus didasari semangat membangun dan memberdayakan masyarakat, bukan hanya sarana untuk konglomerasi. Membantu orang miskin bukanlah sebuah prestasi rohani yang dapat kita banggakan, atau media untuk menunjukan kita lebih diberkati sebagai orang Kristen.

Membantu orang miskin dan membuatnya berdaya menghadapi kemiskinan adalah bagian penting dari marketplace yang harus menjadi kebijakan pemerintah dan hukum negara, dan harus diikuti semua bidang kehidupan dalam menjalankan aktivitasnya.

Hal ini kembali ditegaskan oleh Martin Luther, is to help the poor, the orphans, and the widows to justice, and to further their cause… [T]his virtue includes all the works of righteousness: as when a prince or lord or city has good laws and customs; when everythings is regulated in an orderly way; and when order is kept by people in all ranks, occupations, trades, businesses…” (Linberg, 174).

Pandangan Martin Luther ini dapat menjadi prinsip dan kebenaran kita untuk membangun Indonesia melalui dunia marketplace. Kemiskinan masih menjadi masalah serius bangsa ini, yang harus segera ditangani.

Saat ini juga terjadi ketimpangan ekonomi yang cukup memperihatinkan, yang diakibatkan banyak orang masih salah melihat soal kemiskinan dan agama. Dalam hal ini Gereja mempunyai peran vital untuk keadilan dan kesejahteraan melalui pandangan yang benar tentang kemiskinan, pembangunan ekonomi, dan agama.

 

Penulis : Gilrandi ADP

Comments

Related Articles

Back to top button