Mandat BudayaPoleksosbud

Kristenisasi Kembali Disinggung, Apakah akan Ditiup Juga untuk Isu Pilpres?


BeritaMujizat.com – Poleksosbud –  Ketua komisi dakwah khusus Majelis Ulama Indonesia kembali menyinggung tentang bahaya dari Kristenisasi. Hal tersebut disampaikan dalam sarasehan bertema ‘Kuatnya Ukhuwah Islamiyah, Benteng Aqidah Umat’ di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/12).

Menurut beliau Kristenisasi bahkan telah menjadi ancaman keutuhan bangsa yang harus ditindak dengan tegas. Beliau bahkan meminta pemerintah untuk mengintervensi Gereja agar tidak melakukan Kristenisasi dalam berbagai bentuk, baik melalui kegiatan sosial maupun kegiatan yang lain. (sumber)

Pernyataan Ustad Abu Deedat ini kembali memunculkan polemik Kristenisasi yang sebetulnya telah mereda. Munculnya pernyataan ini tentunya menimbulkan tanda tanya yang sangat besar apakah isu Kristenisasi akan kembali ditiup dengan kencang dalam kontestasi politik yang akan datang.

Isu Kristenisasi jelas sangat seksi untuk dijadikan alat membangun paradigma politik tertentu. Ketakutan terhadap Kristenisasi yang kembali dimunculkan tentu dapat dipakai untuk menggerakan massa secara masif. Apalagi isunya kini Kristenisasi dianggap sebagai penggangu kedamaian dan kesatuan NKRI, jelas ada mulai pembangunan paradigma yang memposisikan Kristenisasi layaknya PKI.

Meskipun Gereja dan beberapa tokoh telah mengupas dan menjelaskan bahwa Kristenisasi bukan kultur dan jati diri umat Kristen, akan tetapi isu ini terus didengungkan dari waktu ke waktu untuk membatasi ruang gerak Gereja. Penyampian kabar kebenaran dan suka Injil tetap saja tidak dapat dianggap dari kacamata iman sebagai dakwah, melainkan penjajahan agama lain.

Pernyataan sepihak tentang Kristenisasi ini tentu melukai Gereja dan umat Kristen yang merupakan bagian dari keluarga NKRI. Pernyataan sepihak tentang Kristenisasi ini jelas menutup ruang komunikasi dan silaturahmi antar umat beragama. Orang tentu tidak akan mau berteman dan bersosialisasi dengan orang Kristen karena semua orang dianggap sebagai agen Kristenisasi.

Dalam pandangan kebangsaan, pernyataan sepihak tentang Kristenisasi inilah yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Kekristenan harusnya bukan dihindari karena bangsa ini lahir dalam perbedaan. Memberikan penguatan iman harusnya tidak perlu menjadikan agama lain sebagai monster yang siap menerkam.

Pemahaman agama yang kuat harusnya semakin membuat orang dapat berinteraksi dengan berbagai perbedaan yang ada. Hal ini tentu merupakan wujud dari nilai-nilai Ketuhanan yang dipegang teguh bangsa ini. Sebaliknya mendeskriditkan Kristen melalui pandangan sempit tentang Kristenisasi merupakan penyimpangan terhadap nilai-nilai Ketuhanan.

 

Penulis : Gilrandi ADP

 

Comments

Related Articles

Back to top button