Berita Gereja

Menyedihkan, 34 Anak-anak yang Sedang Mengikuti Bible Camp Turut Menjadi Korban Gempa dan Tsunami Palu


BeritaMujizat.com – Berita Gereja – Jumlah korban jiwa akibat gempa dan tsunami yang menghantam Palu dan Donggala terus bertambah. Saat ini tengah dilakukan berbagai upaya dari relawan untuk mengevakuasi para jenazah yang masih bertebaran dijalan-jalan.

Ditengah proses evakuasi yang tengah berlangsung, ada beberapa relawan menemukan 34 jasad anak dalam salah gedung Gereja yang berada di wilayah utara Palu. Menurut keterangan dari masyarakat sekitar, anak-anak ini sedang mengikuti sebuah acara Bible Camp di Gereja tersebut. (Sumber)

Sayang waktu gempa 7,4 SR yang disusul tsunami menguncang Palu dan Donggala, mereka tidak sempat menyelematkan diri. Kabar ini tentu menambah duka gampa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala.

Saat ini para relawan terus berupaya mengevakuasi para korban dengan segara. DIketahui saat ini telah disiapkan sebuah kuburan massal untuk menampung kurang lebih 1000 jenazah. Menurut keterangan pihak otoritas terkait hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit dan bakteri yang dapat mengancam para korban yang selamat. (Sumber)

Dilaporkan juga kondisi Palu dan Donggala saat ini masih sangat kritis. Penerangan dari PLN saat ini belum berjalan secara optimal. Banyak daerah yang juga belum dapat dilakukan evakuasi yang menyeluruh. Ada beberapa korban yang diduga masih ada dalam reruntuhan gedung.

Bahkan dilaporkan ada beberapa kampung yang saat ini masih terkubur lumpur salah satunya di kampung Petobo. Menurut keterangan saksi mata, setelah gempa tanah dan jalan bergerak seperti gelombang laut. Tiba-tiba muncul lumbur yang keluar dari dalam tanah.

Lumpur tersebut jumlah sangat banyak hingga satu kampung Petoba lenyap tak tersisa. Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di akun twitter-nya, @Sutopo_PN, Minggu (20/9/2018) mengatakan kalau munculnya lumpur dari permukaan tanah yang menyebabkan amblasnya bangunan dan pohon di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu.

Fenomena ini kemudian dikenal dengan proses likuifaksi. Proses likuifaksi sendiri merupakan proses berubahnya tanah padat menjadi lumpur, yang membuat tanah kehilangan kekuatannya dengan cepat dikarenakan getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi kuat pada kondisi tanah berbutir halus dan jenuh air. (sumber)

Selain itu saat ini juga marak terjadi penjarahan yang membuat situasi disana semakin sulit. Beberapa orang diketahui menjarah bahan makanan, bahan bakar, bahkan alat-alat elektronik. Melihat kondisi ini, Gereja Tuhan diminta untuk terus berdoa dan mendukung proses pemulihan Palu dan Donggala.

 

Penulis : Gilandi ADP

 

Comments

Related Articles

Back to top button