Editorial

Pak Pendeta, Ijinkan Mereka Bicara!


bicara

BeritaMujizat.com – Editorial – Anggur baru harus ditampung di kirbat yang baru.  Kebenaran ini sangat mudah dimengerti, tapi pada realitasnya, setiap kali pergantian musim dan arah, Gereja Tuhan secara global selalu gagal mengikuti kemana tiang awan dan tiang api bergerak.

Sebab itu, apabila kelahiran normal tidak dimungkinkan, maka seorang ibu harus mengalami operasi cesar demi kepentingan nyawa ibu dan anak. Dan itu yang biasa terjadi dalam kelahiran-kelahiran kirbat baru. Tuhan mengoperasi gerejaNya!

Kirbat Baru Lahir Di Waktu Penggenapan

Pada waktu penggenapan (time of fullfilment), suka atau tidak suka bayi itu harus lahir. Meskipun sang bayi merasa aman di rahim ibu, tapi bayi harus keluar dari rahim kalau mau hidup. Demikian juga, sang ibu harus mau berjuang dengan mendorong (push) sang bayi keluar.

Secara rohani, waktu dan musim Tuhan tidak mudah dipahami. Dalam sejarah Israel, ada 1 suku yang khusus diberi pengurapan untuk melihat musim dan waktu. Yaitu suku Isakhar.

1 Tawarikh 12:32 (TB)  Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: dua ratus orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka.

Waktu adalah nukleus dari sebuah agenda.  Waktu Tuhan adalah esensi dari agenda Tuhan. Sebab itu, karena Tuhan punya agenda, maka kita harus menyelaraskan agenda kita dengan agendaNya. Bukan sebaliknya!

Diluar agenda Tuhan, kita akan secara legal rohani sudah kalah dan memberi pintu kesempatan kepada iblis (Ef 4:27), dan dia akan menggunakan kasus tersebut untuk mendakwa kita di pengadilan Ilahi. Apakah kita sudah dalam Agenda Ilahi?

Kirbat Baru Indonesia 2019

Di penghujung tahun ini, apakah yang bisa kita lihat di tahun 2019? Selama tahun 2018, Tuhan sudah merelease sebuah Era yang baru dengan mandat-mandat yang baru.  Mulai dari mulai bersatunya Korea Utara dan Selatan, Kebangunan Rohani Ismael, Suku, dan Generasi ke-4 menjadi 3 mandat utama yang sudah dibuka.  Lalu apa selanjutnya?

David Demian dari Watchmen Family Journey, Mick Bickle dari IHOP, dan juga Lou Eagle dari The Call Movement sepakat untuk mengatakan ini waktunya reset button untuk ditekan.  Artinya harus dimulai di titik awal lagi, dan secara fresh Tuhan akan memulai era yang baru.

Baca : Misi Apostolik Untuk Era Baru

Baca : Tiga Aliran Besar Mewakili Mandat Baru Untuk Ekklesia di Indonesia

Sebuah catatan, kematian Billy Graham di awal Tahun 2018 memberikan tanda konfirmasi bahwa Gereja Tuhan (Ekklesia) sedang mengalami perubahan kirbat yang radikal. Bukan hanya berubah versi, tapi berubah sistem operasi!

Tahun 2019 adalah waktunya melahirkan generasi Bapa – Anak yang baru yang lahir dari rahim yang lama, tetapi sekaligus menjadi benih baru bagi Ekklesia di Indonesia.

Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia…Lalu TUHAN akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan makan rumput di padang rumput yang luas; (Yes 30:18, 23)

Pesan yang kuat bahwa sebenarnya Tuhan sedang memenanti-nantikan waktu kelahiran Gereja yang Baru. Tuhan sudah sediakan hujan, kita siapkan benihnya!  Apakah benih Ekklesia Indonesia Yang Baru?

Pola Kepimpinan Baru

Perubahan radikal terjadi apabila pola kepimpinan (bukan hanya mengganti pemimpin) dirubah. Pola kepimpinan Musa berbeda dari Yosua, Yosua berbeda dari para hakim, para hakim berbeda dari Raja-Raja, Raja-Raja dalam perjanjian lama berbeda dengan kepimpinan para Rasul, dan seterusnya.

Perubahan Pola Kepimpinan ini yang seharusnya menjadi benih yang baru di Indonesia. Keputusan-keputusan strategis tidak lagi menjadi dominasi atau hak eklusif dari senior. Tetapi arah srategis ditentukan bersama antara Bapa-Anak.

Corporat Walk ini akan membuat pengurapan yang luar biasa (Corporate Anointing) dan menjadi inti otoritas Ilahi dari Ekklesia secara universal maupun lokal.

Dalam pengertian praktis, pola kepimpinan baru ini terjadi apabila pemimpin-pemimpin yang secara de facto lebih yunior untuk bicara.  Tanpa memberikan kesempatan mereka bicara, maka arah Gereja Tuhan akan selalu seperti yang sudah-sudah, kirbat lama.

Baca: Mengapa Pelayanan Pemuda Terkesan Mati di Gereja-Gereja Lokal?

Pak Pendeta, Ijinkan Mereka Bicara!

Kalau Anda pendeta, pemimpin, majelis, atau sesepuh dari gereja, institusi, denominasi, ataupun kegerakan dan membaca artikel ini, saya berharap kita mulai membiasakan diri untuk melihat Tuhan pakai anak umur belasan tahun mendapatkan pesan Tuhan, anak muda di dua puluhan Tahun bahkan sudah menjadi bapa-bapa rohani dengan keluarga-keluarga kecil mereka.

Pemimpin di umur 30-40 sudah merebak membangun jaringan apostolik masing-masing. Mereka bukan lagi orang-orang kemarin sore yang “tidak tahu apa-apa”. Tuhan sedang secara radikal merubah cara kepimimpinan kerajaan menjadi “Corporate Leadership” (bukan kepenatuaan), dimana setiap generasi berhak memberikan suaranya sehingga lahirlah harmoni kepimpinan.

Lagu yang baru, suara yang baru, dan harmoni yang baru sedang dikerjakan oleh sang Konduktor Ilahi, dimana Dia sedang menyiapkan sebuah panggung Ilahi yang alam semesta sedang nantikan, yaitu perkawinan Anak Domba Allah!

Jadi, ijinkan mereka bicara, atau kita akan kehilangan bagian dari Suara Tuhan, denah Ilahi (divine blueprint) tidak akan menjadi lengkap, sehingga kita harus berputar lagi di padang gurun untuk menantikan waktu dan musim yang baru.

 

Penulis : Hanny Setiawan

 

 

 

Comments

Hanny Setiawan

Seorang biasa dari keluarga biasa yang dipanggil oleh Tuhan yang luar biasa untuk membangun Indonesia Baru. Indonesia baru yang akan membawa kembali api pergerakan dari Timur sampai Yerusalem melalui Asia Tenggara, India, sampai Timur Tengah. #destiny

Related Articles

Back to top button